Liputan6.com, Bogor - Anjloknya harga minyak saat ini ternyata tidak saja berimbas bagi pendapatan negara-negara yang sumber penghasilannya dari penjualan minyak. namun beberapa perusahaan yang berorientasi bisnis dalam penjualan minyak juga menjadi korbannya, salah satunya [PT Total E&P Indonesia] (2310201 "").
Vice President of Human Resources Communication & General Service Total E&P Indonesia Arividya Noviyanto mengatakan, perusahaan telah membuat kebijakan khusus pegawai dalam menyikapi anjloknya harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini. Kebijakan tersebut adalah tidak akan melakukan perekrutan pegawai baru.
"Kita pake sistem freezing of recruitment. Kita tidak merekrut karyawan. Kalo ada teman-teman yang baru, fresh graduate, kita tak rekrut. Jadi, maaf," kata Novi dalam edukasi dan temu media di Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/9/2015).
Dia menambahkan, tahun ini ada 40 pegawai yang berakhir masa tugasnya, namun karena perusahaan minyak asal Prancis tersebut melakukan efisiensi kegiatan operasional karena penurunan harga minyak maka pegawai yang ada masih bisa menjalankan operasi secara normal.
"Kita tidak rekrut, tahun ini yang pensiun ada 40-50 orang lebih, otomatis itu menurunkan jumlah karyawan, aktivitas turun," tuturnya.
Meski begitu, Total masih menerima karyawan magang yang ingin belajar di perusahaan Prancis. Namun ia memastikan pegawai magang tersebut tidak dapat bekerja di Total.
"Tapi kita tetap melakukan internship program, masih tampung, kalau nantinya mau kerja urusan lain, sehingga match saja," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Advertisement