Liputan6.com, Suriah - 2 bocah malang yang tenggelam di tepi pantai Turki, Aylan Kurdi dan kakaknya Galip beserta ibunya dimakamkan di kampung halamannya di Kobani, Suriah, Jumat 4 September waktu setempat.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (5/9/2015), tampak raut wajah kesedihan sang ayah Abdullah Kurdi saat memakamkan anaknya yang masing-masing baru berusia 3 dan 5 tahun.
Advertisement
Abdullah menceritakan bagaimana kapal yang mereka tumpangi diterjang ombak tinggi setelah bertolak dari Turki menuju Pulau Kos Yunani. Ia mengaku mencoba menangkap anak dan istrinya, namun gagal dan ketiganya pun tewas tenggelam.
Bersama keluarganya, Abdullah berniat mencari tempat yang aman dari peperangan di Suriah yang tak kunjung usai. Dengan menaiki kapal, mereka mencoba mencari kedamaian. Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi karam.
Ditemukannya jasad Aylan di tepi pantai Turki membuat dunia bersimpati sekaligus marah. Unjuk rasa memprotes negara-negara Eropa dan para pemimpinnya yang tidak peduli terhadap para migran yang menderita pun terjadi.
Berita duka cita untuk Aylan pun disampaikan seseorang di salah satu koran di Australia. Bunyinya, "Kau tak layak tenggelam dalam dinginnya air dan ketidakpedulian manusia. Kau bukan migran, bukan pengungsi, kau hanyalah seorang bocah kecil yang ingin bermain dangan aman." (Mar/Mvi)