Liputan6.com, Jakarta Berkarya lewat lagu tentu menjadi salah satu aktivitas paling penting bagi band rock senior seperti Boomerang. Akan tetapi, kuartet asal Surabaya ini sadar kalau semakin bertambah usia, tema yang diambil pun harus menyesuaikan kondisi mereka saat ini.
Band yang kini digawangi oleh Babas (vokal), Tommy Maranua (gitar), Hubert Henry Limahelu (bass), dan Faried Badjeber (drum) itu, belakangan merilis lagu baru yang bertajuk Anakku. Di situ mereka mengungkapkan kesadarannya tentang betapa pentingnya rasa kasih sayang dari orangtua kepada anak.
Advertisement
"Kami sekarang kalau berkarya, temanya menyesuaikan situasi dan kondisi masing-masing personel. Salah satunya ada di lagu Anakku. Lagunya berangkat dari terbukanya mata hati kami terhadap orangtua masing-masing begitu kami punya anak. Dari situ, kami sadar kalau dulu orangtua kami ternyata punya maksud baik ketika mereka marah-marah atau bawel sama kami," ungkap Faried, saat diwawancarai Liputan6.com di SCTV Tower, baru-baru ini.
"Soalnya kalau liriknya dibuat terlalu anak muda seperti kami zaman dahulu, sudah tidak sesuai dengan umur sekarang. Apalagi pendengar kami juga usianya semakin bertambah. Kami kan inginnya tumbuh kembang bersama para pendengar setia. Bisa aja sih membuat lirik yang mirip dengan masa-masa kami waktu muda dulu. Tapi nanti malah dikira menipu," tambah Faried sambil tertawa.
Dalam menelurkan karya-karya barunya, Boomerang memanfaatkan teknologi digital. Meskipun kondisi mereka kini tinggal berjauhan, namun keempatnya bisa membuat materi lagu di rumah masing-masing untuk kemudian disatukan saat bertemu.
Tentu saja, Boomerang masih berada di jalur musik rock tanpa harus mengekor karya terdahulu dan larut dalam kondisi musik kekinian. Album yang belakangan dirilis adalah Harmonis Tidak Seragam (2014) dengan Segelas Kopi sebagai salah satu lagu andalannya. (Rul/fei)