Liputan6.com, Madinah - Ratusan ribu jemaah haji dari berbagai negara terus memadati Kota Madinah Al-Munawaroh. Di kota yang menjadi tempat tinggal Nabi Muhammad SAW ini, Masjid Nabawi menjadi magnet terbesar bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah selama musim haji.
Hal ini lantaran di dalam masjid terdapat makam Rasulullah dan 2 sahabatnya, Abu Bakar Al-Sidiq dan Umar bin Khattab. Masjid Nabawi dibangun pada tahun 1 Hijriah di atas tanah wakaf As’ad bin Zurarah, ditambah tanah yang dibeli dari anak yatim Sahal dan Suhail.
Advertisement
Masjid yang dikerjakan dengan gotong royong antara para sahabat Anshar dan Muhajirin ini awalnya berupa pagar dari batu tanah setinggi kurang lebih 2 meter, tiang-tiangnya dari batang kurma, atap dari pelepah daun kurma, dan halaman ditutup dengan batu-batu kecil.
Sebelum ada perintah untuk menghadap Kabah, kiblat masjid ini menghadap Baitul Maqdis, karena pada saat itu perintah Allah untuk menghadap Kabah belum turun.
Salat di Masjid Nabawi nilainya sangat tinggi. Hal ini didasarkan bersabda nabi, "Salat di masjidku ini lebih utama 1.000 kali dibandingkan salat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram dan salat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali salat dari pada masjid lainnya."(HR Ahmad Ibnu Huzaimah dan Hakim).
Tak heran, pantauan Liputan6.com di Masjid Nabawi, Madinah, Sabtu 5 September 2015, ratusan ribu jemaah haji dari berbagai negara pun selalu memadati Masjid Nabawi di setiap waktu salat.
Mereka para jemaah itu termasuk dari Indonesia bahkan menyempatkan diri untuk tetap tinggal di antara waktu salat yang pendek seperti waktu salat Ashar, Magrib, dan Isya untuk terus menjalankan ibadah salat sunah.
Raudhah
Raudhah
Masjid yang didirikan Nabi Muhammad dan para sahabat ini, di dalamnya terdapat sebuah tempat yang ditandai dengan karpet warna hijau. Itulah Raudhah. Di mana Rasul menjalankan syiar Islam bersama para sahabat, dibatas hijau ini.
Raudhah adalah suatu tempat yang letaknya ditandai tiang tiang putih yang berada di rumah Siti Aisyah (sekarang makam Rasululah SAW) sampai mimbar. Luas Raudhah dari timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari utara ke selatan 15 meter.
Raudhah merupakan tempat yang makbul untuk berdo'a. Sabda Nabi; "Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga". Tak heran tempat ini menjadi tempat paling favorit untuk sholat dan memanjatkan doa.
Untuk sholat di Raudhah tidak mudah, terlebih dengan sebagian jemaah calon haji seluruh dunia sudah datang di Masjid Nabawi. Di sekitar Masjid yang panjangnya 70 hasta dan lebarnya 60 hasta ini dibangun tempat keluarga Rasululah SAW.
Di sebelah timur dibangun rumah Siti Aisyah yang kemudian menjadi tempat pemakaman Nabi dan kedua sahabatnya Abu Bakar Siddiq dan Umar Bin Kattab.
Kini masjid yang berkali-kali mengalami perbaikan itu berdiri megah dengan luas bangunan 165 ribu meter persegi. Luas bangunan masjid yang ada sekarang ditambah dengan halamannya sudah mencakup keseluruhan kota Madinah pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Advertisement
Makam Baqi'
Makam Baqi' Al-Ghargad
Kuburan Baqi Al-Ghargad menurut bahasa, Baqi’ berarti tempat di mana terdapat tunggul berbagai jenis pohon. Dari arti itulah dinamakan Baqi’ Al-Gharqad. Al-Gharqad adalah pohon berduri yang sangat besar.
Baqi’ Al-Gharqad adalah pemakaman penduduk Madinah dan berada di dalam Kota Madinah.
Kuburan Baqi Al-Ghargad yang dulunya di pinggiran kota pun sekarang ini berada di pinggir halaman tepatnya sebelah timur Masjid Nabawi. Baqi merupakan tanah kuburan sejak zaman jahiliyah hingga sekarang.
Berbagai sumber sejarah menunjukkan bahwa yang pertama kali dikubur di tempat suci itu adalah sahabat yang mulia, Utsman bin Mazh’un. Kemudian di sampingnya dimakamkan Ibrahim, putra Rasulullah.
Dahulu Baqi’ Al-Gharqad adalah kebun dengan banyak pepohonan berduri. Namun, karena kaum Muslimin ingin sekali dikuburkan di Baqi’ mereka pun menebang pepohonan yang ada di sana untuk dijadikan pemakaman.
Rasulullah SAW sendiri sering pulang pergi ke Baqi. Beliau pergi ke Baqi malam hari, lalu berdoa dan memohonkan ampunan bagi penghuninya.
Nafi meriwayatkan dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda “Siapa yang mampu meninggal di Madinah, hendaklah dia meninggal di Madinah. Sesungguhnya aku akan memberi syafaat bagi siapa saja yang meninggal di sana.” (HR. Ahmad).
Di antara mereka yang dimakamkan di sini ialah Utsman bin Affan, para istri Rasul (Aisyah, Ummi Salamah, Juwairiyah, Zainab, Hafsah binti Umar, Mariyah Al-Qibtiyah), putra-putri Rasul (Ibrahim, Siti Fatimah, dan Ummu Kulsum), para syuhada. Jemaah calon haji yang meninggal di Madinah pun dimakamkan di tempat ini. (Ali/Nda)