Sekelompok Orang Hadang Rombongan Gubernur Banten Rano Karno

Kejadian penghadangan tersebut berlansung di Desa Cikumpang, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 06 Sep 2015, 03:31 WIB
Plt Gubernur Banten Rano Karno (foto: Faizal Fanani)

Liputan6.com, Banten - Sekelompok orang tak dikenal menghadang dan merusak kendaraan iring-iringan Gubernur Banten Rano Karno dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Banten. Para petinggi daerah itu berniat mendatangi acara Seren Tahun di Desa Adat Cisungsang, Kabupaten Lebak, Banten.

Dengan dalih memprotes banyaknya kendaraan besar over tonase, sekelompok orang itu merusak dan berencana mengagalkan undangan Kepala Desa Adat Cisungsang yang akan melakukan ritual adat.

"Gubernur (Rano Karno) dapat info ada masyarakat yang mau audiensi dan Gubernur siap menerima. Tapi mereka malah melakukan kericuhan. Bahkan pas saya turun duluan, mencium bau aroma alkohol dari orang-orang itu. Ini ada indikasi kesengajaan untuk menjauhkan Gubernur dengan masyarakat di Banten Selatan," kata kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Banten, Deden Apriandhi, saat dihubungi di Banten, Sabtu (05/09/2015).

Kejadian penghadangan tersebut berlansung di Desa Cikumpang, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak. Bahkan, mobil dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) pecah kaca samping kiri.

Sedangkan terkait berapa jumlah kendaraan yang rusak dan apakah ada pejabat yang mengalami cedera, Deden yang merupakan anak dari salah satu tokoh perguruan silat TTKDH (Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir) ini belum mendapatkan kepastian datanya.

"Kendaraan dinas kan dibeli oleh uang negara, sebaiknya jika aksi, tidak perlu melakukan perusakan," tegasnya.

Seorang tokoh masyarakat  menyayangkan terjadinya peritiwa tersebut. Karena, Gubernur Banten Rano Karno bersama rombongan datang atas undangan Ketua Desa Adat Cisungsang untuk menghadiri prosesi adat Seren Tahun.

"Kami warga Selatan yang mengharapkan Pak Gubernur datang. Yang minta adalah kami. Dengan ada insiden ini, kami malu. Kalau saja ini bukan negara hukum, kami masyarakat mau tindak sendiri itu anak-anak yang anarkis itu," kata Kepala Desa Cihambali, Jaro Rudiat, saat dihubungi.

Jaro Rudiat menjelaskan masyarakat Lebak dan kepala desa lainnya kini sedang bersiaga menjaga Rano Karno beserta rombongan. Mereka tak segan menindak tegas bagi yang berani mengusik, merusak ketentraman dan mengganggu keamanan di Kabupaten Lebak.

"Rano sebagai pimpinan pemerintahan di provinsi turun ke daerah ingin membangun daerah. Ini ada segelintir oknum yang menghalangi. Terus terang, saya tahu itu bukan murni orang (Banten) Selatan. Saya tidak percaya orang (Banten) Selatan begitu," tegasnya.

Sebanyak 15 pelaku perusakan mobil dinas telah diamankan di Markas Komando (Mako) Brimob di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak. (Ali/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya