Eks Asisten Ferguson Kecam Van Gaal

Asisten Fergie di era 1990-an hingga 2000-an ini berharap Van Gaal bisa atasi tekanan di MU.

oleh Defri Saefullah diperbarui 06 Sep 2015, 04:31 WIB
Pelatih asal Belanda, Louis van Gaal adalah sosok bertangan dingin yang telah membawa kesuksesan untuk sejumlah klub yang ditanganinya.

Liputan6.com, Manchester: Eks asisten Alex Ferguson di Manchester United (MU),Carlos Queiroz mengecam kebijakan transfer yang sudah dilakukan Louis van Gaal. Dia mengatakan, van Gaal sudah lakukan pembelian panik di bursa transfer musim panas lalu.

Selain itu, pria yang kini melatih timnas Iran itu menyebut jika MU sudah melakukan kesalahan fatal sejak ditinggalkan Fergie, panggilan Alex Ferguson. Dia merasa aneh karena MU banyak lakukan kesalahan di transfer seperti pembelian Angel Di Maria dan Radamel Falcao.

Selain itu, Queiroz mengkritisi sikap mantan pelatih MU sebelumnya, David Moyes yang mencopot seluruh eks pembantu Ferguson ketika mengambil posisi manajer MU.

"Saya kagum dengan Louis dan David. Mereka pelatih hebat yang saya kagumi, tapi saya pikir mereka berdua sudah melakukan kesalahan fatal sejak jalani transisi kepelatihan dari Fergie," ujarnya seperti dikutip Mirror.

Manajer MU Sir Alex Ferguson (kanan) dan asistennya Carlos Queiroz di sesi latihan tim di Carrington, 8 April 2008 jelang leg kedua perempat final Liga Champions lawan AS Roma. AFP PHOTO / PAUL ELLIS

Van Gaal memang mengejutkan bursa transfer di Eropa usai memboyong pemain muda AS Monaco, Anthony Martial. MU memboyong pemain berusia 19 tahun itu dengan transfer 36 juta pounds.

Ini membuat pemain timnas Prancis itu menjadi pemain muda paling mahal di sejarah Liga Inggris. Dalam waktu dua tahun, MU habiskan 325 juta pounds untuk mengejar kejayaan kembali.


Tidak Sesuai Tradisi

Queiroz menilai transfer yang jor-joran tidak sesuai dengan tradisi MU. "MU itu terbiasa ciptakan pemain. Sekarang semuanya terbalik, kita melihat pemain hebat menurun penampilannya dan bahkan pemain seperti Falcao dan Di Maria duduk di bangku cadangan," tandasnya, kritis.

"Ada pembelian panik. Anda harus siap dan mengambil keputusan secara bersamaan. Anda bisa lakukan kesalahan, tapi tak perlu lakukan keputusan panik saat membeli pemain," sambungnya.

Pria berusia 62 tahun itu meyakini jika Van Gaal berada dalam tekanan. Namun dia tetap berharap manajer asal Belanda itu bisa mengatasi seluruh tekanan yang ada.

"Semoga musim ini MU tidak sekadar menang, tapi menang dengan gaya. Itulah MU sesungguhnya, menang dengan gaya dan menghibur," tuturnya. (Def/Wnd)

Baca Juga:

Lampaui Target, Jessica Raih Dua Gelar Juara di MSC Semarang

Dari Lapangan Hijau, Anang Ma'ruf Kini Berjibaku di Jalan Raya

Digasak UEA 0-10, Malaysia Siap Urunan Sewa Pelatih Asing

Rooney Ternyata Pernah Tolak MU Dua Kali

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya