Liputan6.com, Manchester - Javier Hernandez telah mengakhiri kariernya bersama Manchester United. Penyerang yang akrab disapa Chicharito itu memilih bergabung dengan tim Bundesliga, Bayer Leverkusen.
Ketika mengucapkan salam perpisahan untuk tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut, Chicharito tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk manajer MU saat ini, Louis van Gaal.
"Saya ingin berterima kasih Sir Alex Ferguson dan (pemandu bakat) Jim Lawlor, staf klub, semua pemain saya bermain dengan. Tapi secara khusus saya ingin berterima kasih kepada semua fans Manchester United di Inggris dan di seluruh dunia untuk dukungan yang luar biasa kepadaku selama 4 tahun," ucap Chicharito.
Hal tersebut membuat banyak orang-orang bertanya dengan sikap Chicharito. Banyak yang beranggapan penyerang Timnas Meksiko itu kecewa dengan Van Gaal yang sudah menyia-nyiakan bakatnya.
Ya, pada musim lalu, Chicharito dipinjamkan ke Real Madrid. Bersama tim asal Spanyol tersebut, performanya tidak terlalu mengecewakan. Dia berhasil mencetak 7 gol dari 23 penampilan di La Liga, lebih baik dari striker pinjaman MU musim lalu, Radamel Falcao.
Hubungan Profesional
Begitu kembali dari masa pinjaman bersama Madrid, Chicharito kembali dikecewakan Van Gaal. Di hari terakhir bursa transfer musim panas ini, manajer berusia 64 tahun itu malah dijual ke Bayer Leverkusen.
Meski diberitakan dendam kepada Van Gaal, mantan striker Guadalajara menyebut manajer Setan Merah tersebut sebagai pelatih hebat dengan pola pikirnya.
"Louis van Gaal adalah pelatih hebat. Setiap pelatih memiliki metode, pemikiran dan ide-idenya sendiri dalam hal gaya permainan," ucap Hernandez, seperti diberitakan Squawka.
"Itulah cara dunia ini. Dia memiliki caranya sendiri untuk membina tim. Saya tidak punya masalah dengan dia. Hubungan kami sangat profesional, seperti halnya dengan semua pemain," dia memberikan penegasan. (Jnp/Ary)
Baca juga:
Di Indonesia Ada Tuhan, Sepak Bola Punya Janda Duda
Juventus Bakal Jual Pogba Lebih dari Rp 1,5 Triliun
Advertisement
