Liputan6.com, Jakarta Hingga saat ini kabut asap masih terjadi di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan akibat kebakaran hutan. Untuk mencegah sejumlah penyakit, Kementerian Kesehatan mengimbau beberapa langkah preventif.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ada lima langkah yang dapat dilakukan seperti:
Advertisement
1. Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah atau gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan.
Hal ini memang tidak terlalu mudah dilakukan, tapi perlu diupayakan maksimal. Upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah/ sekolah/ kantor dan ruang tertutup lainnya. Jika toh terpaksa harus pergi ke luar rumah/gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
2. Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat yg cukup dan sebagainya.
3. Segeralah berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas, batuk berkepanjangan, nyeri dada atau gangguan kesehatan lain.
4. Bagi mereka yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, mintalah nasehat kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi.
"Kabut asap secara umum dapat memperburuk berbagai penyakit kronik di organ tubuh seperti jantung, hati, dan ginjal," katanya melalui surat elektronik, Senin (7/9/2015).
5. Untuk mencegah kontaminasi asap dan debu kebakaran hutan pada bahan pangan maka penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik.
Buah-buahan dan sayur-sayuran dicuci bersih sebelum dikonsumsi. Bahan makanan dan minuman yang dimasak perlu dimasak dengan baik.
Sebelumnya, menurut pantauan satelit Modis dari NASA pada Selasa (1 September), di Sumatera ada 198 titik panas yaitu di Jambi 59, Lampung 3, Sumbar 7, Sumsel 46, Riau 82 dan Sumut 1. Sedangkan di Kalimantan ada 591 titik panas yaitu Kalbar 74, Kalsel 30, Kalteng 313, Kaltim 138 dan Kaltara 36.