Pemerintah Kembali Turunkan Bunga KUR pada 2016

Kementerian Keuangan menegaskan akan memangkas bunga untuk KUR hingga 9 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Sep 2015, 15:07 WIB
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menyambangi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/11/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan akan memangkas bunga untuk kredit usaha rakyat (KUR) hingga 9 persen pada tahun depan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan, langkah tersebut akan membantu pemerataan perekonomian di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, langkah tersebut untuk menggeser pengguna KUR dari sektor perdagangan ke produksi.

"Tahun depan rencanaya bunganya diturunkan 9 persen dengan sediakan subsidi di APBN dengan harapan outstansing Rp 120 triliun. Tahun ini 12 persen outstanding Rp 90 triliun," kata dia di Jakarta, Senin (7/9/2015).

Dia menuturkan, pemerintah beserta perbankan telah memberi keringan terhadap sektor mikro melalui subsidi KUR.

"Mulai 1 Agustus kemarin sudah dijalankan KUR versi baru karena memang fokusnya mikro dulu Rp 30 juta kemudian bunganya disubsidi di bank harus 12 persen dari yang aslinya 22 persen," tuturnya.

Keringanan lain, lanjut Bambang dengan membebaskan agunan untuk sektor mikro lantaran jaminan tersebut sudah dijamin.

"Pemerintah dan bank sama kurangi tingkat bunga dan tidak ada agunan karena sudah ada jaminan kredit. Ada kredit jaminan tersebut PMN Jamkrindo, Askrindo untuk pastikan pengguna KUR tak pakai agunan," tandas dia.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan akan menyediakan dana KUR sebesar Rp 30 triliun. Dana tersebut akan dibagi pada 4 bank BUMN.

"Untuk tahun ini, mulai sekarang sampai akhir tahun keempat bank sudah diputuskan akan salurkan Rp 30 triliun kredit. Itu terdiri dari BRI, Mandiri, BNI, dan BTN," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Darmin merinci dari dana tersebut akan dialokasikan untuk kredit mikro Rp 20 triliun, retail Rp 9 triliun, dan tenaga kerja Indonesia Rp 1 triliun. ‎ Ia juga menyampaikan bank-bank BUMN tersebut sanggup menggelontorkan dana tersebut dalam waktu 4 bulan.

"Memang ini namanya kerja keras. Saya tanya tadi sanggup tidak? Dijawab sanggup tadi," tutur dia.

Darmin menyampaikan pula pemberlakukan kebijakan ini untuk merespon situasi perekonomian yang kurang baik, dengan nilai tukar Rupiah terus terkoreksi atas dolar AS.

"‎Adanya KUR akan mempercepat atau cukup berarti bukan hanya memberi pekerjaan dan usaha tapi akan memperbaiki income mereka juga," jelas Darmin.

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menambahkan untuk bunga KUR tahun depan akan lebih rendah lagi. "9 Persen untuk tahun depan. sudah mulai dirancang (di APBN 2016)," imbuh dia.

Puspayoga menerangkan pula untuk KUR mikro akan diberlakukan maksimal 25 persen tanpa agunan. Kemudian, untuk KUR ritel peminjaman maksimal Rp 500 juta.

"Kita akan cek ke daerah-daerah, bank-bank pelaksana enggak boleh ada tambahan-tambahan yang lain," tandas Puspayoga. (Amd/Gdn)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya