Lapak Barang Bekas di Pemukiman Padat Semanggi Terbakar

Lapak tersebut baru sekitar 2 tahun dikelola pamannya.

oleh Audrey Santoso diperbarui 07 Sep 2015, 18:15 WIB
Ilustrasi Kebakaran(Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Lapak barang bekas milik Haji Toyo (59) di permukiman padat penduduk Jalan Karet Sawah RT 003 RW 004 Kelurahan Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi ludes dilalap api sekitar pukul 15.00 WIB.

Saksi mata Eni (35) mengatakan, api datang dari sisi kanan lapak dan menyambar cepat ke seluruh bangunan yang terbuat dari kayu itu.

"Ada 5 pekerja lagi kerja, memang kan di lapak Pakde saya itu besi tua, sampah plastik dan bangunannya kayu. Saya juga nggak sempat selametin barang-barang," kata Eni di lokasi kebakaran, Senin (7/9/2015).

Eni mengatakan, ia kebetulan sedang berkunjung ke rumah pamannya karena ingin bertemu saudara-saudaranya yang tinggal di bedeng lapak tersebut. Menurut Eni, tidak ada satu pun harta benda yang bisa selamat, namun ia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam persitiwa mengerikan ini.

"Saya lagi main ke sini. Ini kan petakan kontrakan. Saya baru pertama kali ke sini. Pas lihat ke luar bedeng, api langsung nyamber. Nggak tahu api dari mana. Ini kan lapaknya Pakde. Jadi memang yang tinggal di sini masih famili semua," jelas Eni.

"(Harta benda) Tidak ada yang sempat saya selamatkan, yang penting saya dan para pekerja selamat," ungkap perempuan asal Ngawi, Jawa Timur ini.

Dari pantauan Liputan6.com, Eni tengah memeluk seorang perempuan berkerudung ungu. Perempuan itu tidak henti-hentinya menangis sambil memeluk erat Eni.

Perempuan itu meraung-raung mendapati tempat tinggalnya sudah rata oleh tanah. Eni mengatakan, perempuan itu adalah keponakannya yang sehari-hari tinggal di lapak.

"Barangnya mbak dan mas mu juga nggak bisa diambilin, yang penting kita semua selamet toh. Sudah...sudah...nggak apa-apa," tutur Eni sambil memeluk perempuan itu dan mengelus punggungnya.

Eni mengatakan, lapak tersebut baru sekitar 2 tahun dikelola pamannya. Ia menaksir kerugian yang dialami pamannya mencapai ratusan juta rupiah.

"Kerugian bisa sampai ratusan juta ya. Ini tempat pengolahan sampah juga," tutur Eni.

Sementara itu, seorang pemadam kebakaran Maryono mengatakan, pihaknya mengerahkan 16 unit mobil damkar untuk menjinakkan amukan di jago merah. "Saat ini kami telah menurunkan 16 unit mobil pemadam," ucap Maryono. (Mvi/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya