Liputan6.com, Bandung Sepintas, pameran fotografi bertajuk `Selubung Hening` karya Kinez Riza layaknya parade foto pada umumnya. Namun, tidak dalam kacamata Kinesiologi. Gambar-gambar yang dipotret Kinez itu diyakini bisa memberikan energi positif bagi tubuh. Benarkah demikian?
Pameran yang digelar di Salian Art Space, Bandung, mulai 4 September hingga 4 Oktober 2015 ini memajang gambar yang berhasil dipotret perempuan 26 tahun itu dari berbagai belahan dunia. Kebanyakan, foto Kinez bertema hitam putih.
Advertisement
"Pameran kali ini menampilkan karya terbaru. Ada juga gambar yang diambil dari dua tahun lalu, namun baru dikemas sekarang. Alhasil saat ini menjadi karya seni terbaru,” ungkap Kinez.
“Untuk pameran kali ini saya mengedepankan tema keheningan, melalui hening saya menawarkan untuk keluar sejenak dari keriuhan yang ada. Menyerap penanda yang dihadirkan dan kembali bertanya mengenai siapa kita,” ujarnya menjelaskan.
Memancarkan energi positif
Pameran ini lantas jadi buah bibir lantaran pernyataan Dr. Hanson Barki dari Hanara Wellbeing Center. Peneliti ilmu Kinesiologi itu menjelaskan fenomena menarik bahwa tubuh manusia. Foto-foto Kinez, disebut Hanson bisa memancarkan energi positif bagi tubuh.
Menurutnya, tubuh dapat merespon secara jujur dan tepat atas segala stimulasi yang diterima oleh sistem sensor tubuh. Dengan kata lain, sebenarnya tubuh memiliki kemampuan merawat dirinya sendiri dan mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya. Salah satu cara untuk mengetahui respons tubuh tersebut menggunakan metode Kinesiologi.
"Setelah saya melihat karya-karya Kinez dan kami teliti dengan Kinesiologi, ternyata foto-foto ini memberikan energi positif yang luar biasa bagi tubuh. Ada vibrasi positif yang berusaha disampaikan foto-foto ini," kata Hanson.
Teknik kinesiologi yang ditemukan oleh Dr. W Lovett dari Harvard Medical School bisa diuji dengan mudah. Caranya dengan mengangkat sebelah tangan ke arah samping atau depan. Gerakan ini biasa disebut dengan `lencang tangan`. Bila tubuh merespons secara positif terhadap stimulasi yang datang, maka ototnya akan menguat sehingga tangan sulit diturunkan. Tapi jika stimulasi tersebut membuat tubuh menjadi tidak nyaman maka sekuat apapun tangan, pasti akan mudah diturunkan orang lain.
Dr Hanson memberi contoh sederhana. "Coba saja tempelkan ponsel di telinga Anda. Lalu satu tangan lagi di posisi lencang tangan. Minta teman untuk turunkan tangan itu. Meski sekuat tenaga, tangan Anda pasti akan lemah. Karena tubuh merespon negatif pancaran radiasi ponsel," urai Hanson.
Kembali ke karya Kinez, Hanson pun melakukan tes kinesiologi ini kepada orang-orang yang melihat foto-foto Kinez. "Hasilnya tubuh merespons positif. Yang perlu diperhatikan, tes ini bukan buat menilai estetika atau keindahan sebuah karya, tapi melihat sejauh mana benda itu bisa membuat vibrasi positif bagi tubuh," pungkas Hanson.
Advertisement