Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran petinggi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di konferensi pers bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump menimbulkan kehebohan. Sebabnya, timbul pro dan kontra atas kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di konferensi pers di Trump Plaza, Amerika Serikat tersebut.
Mengenai hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok enggan menanggapi peristiwa tersebut. Eks politikus Partai Gerindra itu mempersilakan untuk menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.
Berita ini menjadi yang terpopuler sepanjang Senin 7 September 2015 di portal berita Liputan6.com. Selain itu, berita lain Lamborghini yang Tabrak Motor di Kelapa Gading Berpelat 'Bodong' dan 7-9-2004: Aktivis HAM Munir Meninggal Diracun Arsenik juga turut penyita perhatian pembaca sepanjang hari kemarin.
Berikut Top 5 News
Advertisement
1. Komentar Ahok atas Kehadiran Pimpinan DPR di Acara Donald Trump
Kehadiran petinggi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di konferensi pers bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump menimbulkan kehebohan. Sebabnya, timbul pro dan kontra atas kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di konferensi pers di Trump Plaza, Amerika Serikat tersebut.
Mengenai hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok enggan menanggapi peristiwa tersebut. Eks politikus Partai Gerindra itu mempersilakan untuk menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.
"Tanya sama mereka deh, saya kan bukan anggota DPR," ujar Ahok di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Rombongan petinggi DPR bertemu dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump pada Kamis 3 September 2015. Dalam rombongan itu terdiri atas Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua Komisi VII Satya Yudha, dan utusan Presiden Eddy Pratomo.
Selengkapnya..
2. Lamborghini yang Tabrak Motor di Kelapa Gading Berpelat 'Bodong'
Roby, sopir Lamborghini yang menabrak pemotor di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara tak membawa surat-surat lengkap, seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Tak cuma itu, saat kepolisian memeriksa dan menyelidiki kecelakaan tersebut, ditemukan nomor pelat kendaraan mewah itu tidak resmi alias bodong.
Hal itu diketahui dari keterangan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Utara AKBP Sudarmanto. Sudarmanto mengatakan, pihaknya sudah mengecek nomor pelat B 8 RBY mobil sport warna putih tersebut, di mana dalam catatan di Polda Metro Jaya, nomor polisi tersebut terdaftar untuk mobil merek Audi.
"Sudah dicek ada catatannya di Polda (Metro Jaya), nomor pelat B 8 RBY ternyata untuk mobil Audi," ucap Sudarmanto saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (6/9/2015) malam.
Selengkapnya..
3. 7-9-2004: Aktivis HAM Munir Meninggal Diracun Arsenik
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai di mana kapan?
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
Aku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Di kursi listrikkan ataupun ditikam
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti..
Lirik lagu berjudul "Di Udara" tersebut dipersembahkan khusus oleh band indie alternatif Efek Rumah Kaca untuk pegiat hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib. Spirit lagunya, menurut Cholil sang vokalis sekaligus gitaris, adalah semangat perjuangan Munir yang tak akan pernah mati dalam kondisi apapun. Meski diancam, diburu, atau bahkan mati.
7 September 2004, atau tepat 11 tahun lalu, Munir meninggal dunia dalam perjalanan di pesawat menuju Belanda. Perjalanan Munir ke Negeri Kincir Angin itu untuk melanjutkan studi S2 di Universitas Utrecht, Belanda. Mantan Direktur Eksekutif LSM Imparsial itu ditemukan tak bernyawa di kursi pesawat 2 jam sebelum pesawat mendarat di Armsterdam.
Selengkapnya..
4. 2 Pamen Polda Papua Tertangkap Tangan Saat Pesta Sabu
Dua perwira menengah Polda Papua tertangkap tangan saat pesta narkoba jenis sabu di sebuah hotel di wilayah Abepura, Kota Jayapura. Keduanya berpangkat AKBP.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, salah satu pamen yang ditangkap berinisial S. Dia pernah menjabat sebagai kapolres dan saat ini menjabat sebagai wakil direktur di salah satu direktorat Polda Papua.
"1 pamen lainnya yang tertangkap adalah masih menduduki jabatan strategis di Polda Papua. Saya telah mendapatkan laporan ini dan saya perintahkan untuk ditindak tegas sesuai dengan bukti yang ada serta proses hukum. Ini contoh yang tidak baik di jajaran kepolisian dan telah menurunkan harkat dan martabat citra polisi," kata Paulus di Jayapura, Senin (7/9/2015).
5. Jokowi Lantik Willem Rampangilei Jadi Kepala BNPB Baru
Presiden Joko Widodo akan melantik Laksamana Dua (Laksda) Willem Rampangilei sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Istana Negara. Willem yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi 1 Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) itu akan menggantikan Syamsul Maarif yang telah habis masa jabatannya.
"Iya benar, Willem Rampangilei yang akan dilantik nanti menggantikan Pak Syamsul Maarif," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Pelantikan tersebut rencananya akan dilakukan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada pukul 15.00 WIB.
Selengkapnya..
(Ron)