Graciela Elizalde (8), pengidap epilepsi langka dan cukup berat, saat di rumahnya di Monterrey, Meksiko, 31 Agustus 2015. Orang tuanya mencoba memakai ganja sebagai obat untuk mengurangi gejala kejang-kejang yang dideritanya. (REUTERS / Daniel Becerril)
Mayela Benavides memandikan putrinya Graciela Elizalde, pengidap epilepsi langka dan cukup berat, di rumahnya di Monterrey, Meksiko, 31 Agustus 2015.Karena penyakitnya, Graciela mampu mengalami kejang hingga 400 kali dalam sehari.(REUTERS/Daniel Becerril)
Graciela Elizalde, pengidap epilepsi langka dan cukup berat, menjalani terapi di rumahnya di Monterrey, Meksiko, 31 Agustus 2015. Hakim federal setempat memberikan izin kepada Graciela menggunakan ganja untuk keperluan medis. (REUTERS / Daniel Becerril)
Graciela Elizalde (kanan), pengidap epilepsi langka dan cukup berat, berada di rumahnya di Monterrey, Meksiko, 2 September 2015. Orangtuanya mencoba memakai ganja sebagai obat untuk mengurangi gejala kejang yang dideritanya. (AFP PHOTO/CARLOS RAMIREZ)
Mayela Benavides dan putrinya Graciela Elizalde (8), pengidap epilepsi langka dan cukup berat, di rumahnya di Monterrey, Meksiko, 31 Agustus 2015. Karena penyakitnya, Graciela mampu mengalami kejang hingga 400 kali dalam sehari. (REUTERS/Daniel Becerril)
Graciela Elizalde (8), pengidap epilepsi langka dan cukup berat, saat terapi di rumahnya di Monterrey, Meksiko, 2 September 2015. Hakim federal setempat memberikan izin kepada Graciela menggunakan ganja untuk keperluan medis. (AFP PHOTO/CARLOS RAMIREZ)
