Ini Alasan SCTV Dukung Festival Film Bandung

SCTV memiliki sejumlah alasan kenapa menjadi penayang malam puncak FFB.

oleh Ade Irwansyah diperbarui 08 Sep 2015, 11:40 WIB
Harsiwi Ahmad (Liputan6.com/Panji)

Liputan6.com, Jakarta Festival Film Bandung (FFB) siap digelar untuk ke-28 kalinya, Sabtu (12/9/2015) malam nanti. Puncak perhelatannya berlangsung di Monumen Perjuangan Bandung, kota Bandung, Jawa Barat. Acaranya ditayangkan live di SCTV mulai pukul 20.30 WIB.

Ini tahun ke-4 SCTV menjadi stasiun TV yang menayangkan malam puncak FFB. Artinya, sudah empat tahun malam puncak festival itu dirayakan tak hanya oleh penyelenggara maupun yang hadir di tempat acara, tapi juga oleh seluruh masyarakat Indonesia lewat layar kaca.

Terbersit tanya, kenapa SCTV memberi dukungan bagi FFB?

Direktur Programming SCTV, Harsiwi Achmad mengungkapkan sejumlah alasan kenapa stasiun TV ini menjadi penayang malam puncak FFB.

Pevita Pearce senang sekaligus bangga mendapat penghargaan untuk Pemeran Utama Wanita Terpuji di Festival Film Bandung 2014.

"Yang pertama, peyelenggaraan FFB konsisten. Ajang penghargaan ini sudah berlangsung 20 tahun lebih tanpa jeda," katanya kepada Liputan6.com via sambungan telepon, Selasa (8/9/2015) pagi.

Festival Film Bandung memang bukan festival film pertama di negeri ini. Pun bukan yang tertua. Festival Film Indonesia (FFI) diselenggarakan pertama kali pada 1955. Namun, pada 1992 FFI vakum dan baru digelar lagi 2004.

Nah, FFB tak mengalami kevakuman macam begitu. Ketika film Indonesia dikatakan mati suri pada 1990-an, FFB tetap digelar.

Alasan kedua, kata Harsiwi, FFB jauh dari hiruk pikuk yang bikin kontroversi. "Sepanjang penyelenggaraan FBB tak pernah terjadi pro dan kontra ataupun pertentangan."

Aktris Meriam Bellina mendapatkan piala Pemeran Pembantu Wanita Terpuji FFB 2014, Bandung, (13/9/14). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Lagi-lagi, hal ini membedakan FFB dengan FFI. Pada 2006 silam, FFI membuat kontroversi saat jurinya memenangkan Ekskul, film yang dianggap plagiat karya orang lain. Kericuhan itu berbuah banyak pemenang FFI terdahulu mengembalikan piala mereka.

Alasan ketiga, kata Harsiwi, FFB diselenggarakan di luar Jakarta. Artinya, penyelenggaraan ajang ini tak berpusat ke ibu kota, melainkan murni diselenggarakan orang daerah.

Ajang penganugerahan insan film terpuji ini diawali dengan jamuan makan siang bersama insan film Indonesia dan pemerintah kota Bandung.

Dikatakannya pula, SCTV puas selama ini menjadi stasiun TV yang menayangkan FFB. "Share FFB paling besar dibanding festival film lain yang tayang di TV," kata Harsiwi.

Ia lalu membeberkan data. Katanya, tahun lalu share FFB berjumlah 18 persen. Yang berarti sebanyak itu persentasi penonton TV saat puncak acaranya disiarkan TV. Menurutnya lagi, FFI tahun kemarin hanya mendapat share 0,7 persen. Indonesian Movie Awards meraih share 13 persen. Dan bahkan Panasonic Awards hanya meraup share 16 persen penonton TV.

Data di atas, kata Harsiwi menunjukkan SCTV menjadi acara penghargaan film paling banyak ditonton di TV. (Ade/Mer)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya