Liputan6.com, Dubai - Sejatinya, sosok supercar seperti Lamborghini Aventador SV lebih cocok dikendarai di sirkuit atau jalan bebas hambatan. Namun demikian, banyak pemilik supercar berlogo banteng mengamuk ini yang salah kaprah dengan menggunakannya sebagai kendaraan sehari-hari.
Karakter mesin supercar diciptakan agar mesinnya mudah panas. Oleh karena itu, penggunaan di jalan perkotaan dengan lalu lintas yang ramai sangat tidak dianjurkan oleh pabrikan karena berpotensi mengganggu kinerja mesin dalam jangka panjang.
Advertisement
Dilansir Autoevolution, Selasa (8/9/2015), salah satu contoh akibat ketidakpedulian pemilik Aventador SV terjadi di Dubai, Uni Emirat Arab ketika supercar tersebut terbakar saat sedang joyride atau jalan-jalan. Insiden terjadi ketika Aventador SV sedang melintasi kawasan tidak jauh dari Dubai Marina, di mana cuaca sedang panas terik saat insiden terjadi.
Tampaknya, kondisi ini membuat mesin overheat sehingga menimbulkan percikan api dari dalam kompartemen mesin. Dengan cepatnya, api melalap seluruh bagian hingga menghanguskan supercar yang hanya diproduksi 500 unit di dunia itu.
Namun demikian, masih belum jelas apakah pengemudi Lamborghini Aventador SV tersebut merupakan pemilik atau hanya menyewa. Dengan populasi supercar yang cukup banyak di Dubai, menyewa supercar sudah menjadi hal yang lumrah di kota terbesar di Uni Emirat Tersebut.
Pastinya, si pemilik akan rugi besar melihat mobil supernya hangus tak bersisa. Insiden ini pun mengurangi populasi Aventador SV menjadi 499 unit.
(ysp/ian)