Kabut Asap Menyelimuti, Penderita ISPA Payakumbuh Meningkat

Masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah guna mengurangi terkenanya penyakit yang dipicu kabut asap.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Sep 2015, 12:12 WIB
Pekatnya kabut asap juga menyebabkan jarak pandang di sejumlah ruas jalan di Kota Pelambang, sangat terbatas.

Liputan6.com, Payakumbuh - Penderita Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) meningkat semenjak kabut asap menyelimuti daerah tersebut satu pekan yang lalu.

"Berdasarkan informasi sejumlah Puskesmas, dalam beberapa hari terakhir kasus ISPA di kota itu meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Elzadaswarman di Payakumbuh seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/9/2015.

Ia merincikan, tanggal 2 September tercatat kasus ISPA 59 orang, pada 3 September naik menjadi 60 orang, dan 4 turun menjadi 57 orang.

Kemudian, pada 5 September naik lagi menjadi 60 orang, dan pada Senin 7 September 2015 hingga pukul 12.00 WIB tercatat 61 orang yang terserang ISPA.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna mengurangi terkenanya penyakit yang dipicu kabut asap.

Ia juga mengajak masyarakat, untuk memakai masker apabila keluar rumah serta memperbanyak mengomsumsi air putih dan buah-buahan.

Selain, itu pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sebab perbuatan itu dapat menambah pekatnya kabut asap.

Sementara itu, Asisten I Setdako Payakumbuh Yoherman mengatakan pemerintah setempat membentuk posko tanggap darurat kabut asap (TDKA) untuk memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat.

Di mana posko tanggap darurat kabut asap itu akan beroperasi selama 1 minggu mulai tanggal 7 hingga 14 September 2015.

"Posko TDKA itu bertempat di pelataran parkir Medan nan Bapaneh Taman Wisata Ngalau Indah dan di depan pos polisi kota atau di depan Gedung Gambir Jalan Sudirman Payakumbuh," jelas Yoherman.

Yoherman mengatakan, di setiap Pos TDKA akan disediakan tenaga kesehatan, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial serta tenaga terkait lainnya.

Selama TDKA berlangsung, beber Yoherman, petugas juga akan membagi-bagikan masker kepada masyarakat dan pengemudi kendaraan.

"Bagi mereka yang merasa tidak nyaman dalam mengendarai kendaraan, dapat beristirahat di posko TDKA, sambil mendapatkan pelayanan kesehatan," jelas Yoherman. (Tnt/Ein) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya