Liputan6.com, New York- Sekitar satu dari lima remaja di Connecticut Amerika Serikat menambahkan ganja dalam peralatan rokok elektrik (vape) yang digunakan seperti diungkapkan dalam penelitian terbaru.
Baca Juga
Advertisement
Rokok elektronik digunakan dengan cara menghirup uap nikotin tanpa pembakaran seperti layaknya rokok biasa. Namun jika ditambahkan ganja dapat melepaskan kandungan THC (bahan aktif dalam ganja), seperti dijelaskan peneliti dalam studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Pediatrics.
Sayangnya penggunaan rokok elektrik ditambahkan ganja sangat tinggi. Para peneliti melakukan survei terhadap 3.847 siswa SMA. Hasilnya, ternyata 27,9 persen responden mengatakan mereka telah mencoba rokok elektronik. Kemudian 18,8 persen telah mencoba rokok elektronik dan ganja.
Di antara pengguna keduanya ini, sekitar 25,6 persen telah menggunakan rokok elektronik dengan ganja. Angka ini cukup membuat kaget para peneliti.
"Penjualan rokok elektrik pada anak di bawah umur sangat besar ditambah lagi dengan penggunaan ganja yang sebenarnya ilegal," kata psikolog asal Oberlin College, Amerika Serikat Meghan Rabbitt Morean kepada Live Science, Selasa (29/12/2015). (*)