Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orangtua Indonesia masih menginginkan anaknya berkarier sebagai dokter. Hal itu berdasarkan survei terbaru HSBC bekerjasama dengan Ipsos MORI yaitu The Value Education 2015: Learning for Life. Dalam survei itu mengambil sampel sekitar 350 orang tua Indonesia.
Senior Vice President and Head Wealth Management HSBC Indonesia, Steven Suryana mengatakan riset tersebut digelar pada Maret dan April 2015. Riset itu menunjukkan kalau 31 persen orangtua ingin anaknya bergelut di bidang kedokteran, 11 persen pada teknologi informasi (TI), dan 10 persen untuk tenaga teknik.
Advertisement
"Untuk karir 31 persen paling tinggi orangtua ingin anaknya untuk jadi dokter, computer science 11 persen, dan engineering 10 persen," kata dia di Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Dia mengatakan pekerjaan tersebut diambil dengan pertimbangan kombinasi antara penghasilan yang bagus serta jaminan keamanan pekerjaan.
Untuk pendidikan, dia mengatakan orangtua ingin agar anaknya menimba ilmu pada jurusan kedokteran sebanyak 29 persen, bisnis manajemen dan keuangan 13 persen, komputer dan IT 14 persen, teknik 10 persen, dan hukum 3 persen.
"Jurusan yang kita lihat paling dianggap baik orangtua Indonesia yaitu kedokteran sebesar 29 persen," tutur Steven.
Sementara itu, dia bilang pendidikan telah menjadi orientasi utama orangtua Indonesia. Hal tersebut terlihat dari sampel yang 96 persen menginginkan anaknya lulus kuliah paling tidak sarjana (S1). Bahkan hampir separuhnya menginginkan agar anaknya lulus sampai S2-S3.
"Kalau bicara yang ingin S1 sebanyak 96 persen responden paling tidak lulus. Untuk gelar master sangat tinggi S2-S3 dua pertiganya, 67 persen mereka ingin S2 maupun S3," kata Steven. (Amd/Ahm)