Liputan6.com, Bengkulu - Proses persiapan pilkada serentak di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, mulai memakan korban. Salah seorang komisioner KPUD Kepahiang, Windra Purnawan, bersimbah darah akibat dikeroyok oleh delapan orang tak dikenal dan ditikam benda tajam hingga korban harus dilarikan ke rumah sakit.
Pengeroyokan terjadi di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasar Ujung Kepahiang saat korban hendak pulang ke rumahnya di Desa Imigrasi Permu. Saat itu korban usai menghadiri pleno Panwaslu Kabupaten Kepahiang yang menolak gugatan pasangan calon Zurdi Nata-Iwan Sumantri Badar terkait digugurkannya pasangan calon tersebut oleh KPU tanggal 25 Agustus 2015 lalu.
Ifnarzon, saksi mata, mengatakan, korban Windra yang mengendarai mobil dinas KPU melaju dengan kecepatan sedang dari kantor Panwaslu menuju rumahnya. Saat itu tiba-tiba dia dihadang dua unit mobil kijang innova dan toyota avanza warna hitam dan menghentikannya secara paksa.
Dia mengaku melihat dari dalam mobil pencegat itu delapan orang turun. Beberapa orang diantaranya yang menggenggam senjata tajam jenis belati dan parang langsung menghujam korban dari luar kendaraan. "Beberapa kali benda tajam itu menusuk ke dalam mobil, korban langsung tancap gas dengan kondisi terluka masuk ke kantor Koramil terdekat. tidak lama kemudian polisi datang dan membawa korban ke rumah sakit," ujar Ifnarzon di Kepahiang, Selasa (8/9/2015).
Akibat serangan membabi buta itu, korban mengalami lebam di beberapa bagian tubuhnya. Selain itu juga menderita luka tusuk di bagian bawah tekiak sebelah kanan sebanyak tiga lubang tikaman.
Kapolres Kepahiang, AKBP. Iskandar, ZA mengatakan, aparat yang menerima laporan dan kebetulan masih berjaga di kantor Panwaslu langsung bergerak cepat dan memburu para pelaku yang diduga melakukan tindak kriminal terkait hasil keputusan pleno panwaslu itu. Kepolisian langsung mengidentifikasi dan berhasil mengamankan delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Bersama para pelaku, aparat kepolisian juga mengamankan barang bukti benda tajam dan dua unit mobil, merek Toyota Avanza dan Kijang Innova. "Kedelapan orang berikut para saksi yang diduga membantu tindak kriminal tersebut sudah kita amankan. Saat ini mereka sedang kita periksa intensif," kata Iskandar. (Hmb/Yus)
Usai Rapat Pleno, Komisioner KPUD Bengkulu Ditikam
Korban dicegat saat pulang dari menghadiri rapat pleno Bawaslu yang membahas soal penetapan kandidat.
diperbarui 08 Sep 2015, 16:36 WIBKomisi Pemilihan Umum (KPU) meresmikan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 2015 di Kantor KPU Pusat.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BRI Luncurkan BRImo di Timor Leste, Dorong Pertumbuhan Inklusi Keuangan Keuangan di Kawasan Asia Tenggara
3 Tanda Jiwamu Lelah Mengarah Depresi, Jangan Diabaikan
Membedah Tarik Ulur Penerapan PPN 12% per 1 Januari 2025
Hasil Survei Terbaru, 20 Persen Air Keran di Jepang Tercemar Bahan Kimia Berbahaya
Suzuki Luncurkan Varian Eksklusif Jimny Arctic 2024, Berapa Harganya?
Kumpulan Kabar Viral Terkait Pencoblosan Pilkada, Simak Faktanya
Refleksi HUT ke-351 Kabupaten Gorontalo, Pendidikan dan Kemiskinan Jadi Sorotan
Bimtek dan Outbound Team Building DPMPTSP Sulbar Tingkatkan Kinerja Pemerintahan
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester City, Minggu 1 Desember 2024 Pukul 23.00 WIB di Vidio
Efek Rumah Kaca Ungkap Pentingnya Musisi Indonesia Bersatu Suarakan Isu Krisis Iklim Lewat Musik, Berbuah Album sonic/panic Vol. 2
Kisah Inspiratif Muhammad Dadun, dari Warnet Kecil hingga jadi Raja Top-Up Game Online Terbesar Indonesia
Mulai Dikenal Dunia, Golden Visa Indonesia jadi Pembahasan dalam 18th Global Citizenship Conference di Singapura