Adik Prabowo: Fadli Zon Sudah Diberi Izin ke Luar Negeri

Gerindra menyatakan menunggu kembalinya Fadli Zon ke Tanah Air dan mendengar langsung laporannya dari AS.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 08 Sep 2015, 19:21 WIB
Hashim Djojohadikusumo (Liputan6.com\Faizal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Polemik Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) menjadi perbincangan hangat. Sebab, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan melarang kadernya di DPR melakukan kunjungan ke luar negeri.

Menanggapi hal tersebut,‎ Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyatakan,‎ peraturan partainya yang melarang kader-kadernya di DPR melakukan kunjungan ke luar negeri sudah diubah.

"Aturan partai sudah diubah. Fadli Zon sudah diberi izin, apalagi dia Pimpinan DPR, tidak ada masalah," kata adik Prabowo Subianto tersebut kepada Liputan6.com, Selasa (8/9/2015).

Sementara itu, politisi Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan, yang dulu dilarang oleh Prabowo yakni kadernya mengikuti studi banding ‎ke luar negeri.

"Yang dilarang adalah studi banding keluar negeri oleh para anggota. Kalau anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) dan pimpinan DPR dari dahulu tidak pernah dilarang dan diperbolehkan," ujar Aryo yang juga merupakan putra Hashim.

Aryo mengatakan, dia tidak bisa mengomentari kehadiran Fadli Zon ‎dalam jumpa pers bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, akhir pekan lalu yang dilaporkan oleh 6 anggota DPR ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, lantaran diduga melanggar kode etik dewan.

"Setiap berita ada 2 sisi dan segi pandang. Dari yang melapor dan yang dilaporkan. Kami menunggu kembalinya Pak Fadli Zon ke Tanah Air dan mendengar langsung laporan dari beliau mengenai kunjungan pimpinan DPR ke Amerika Serikat dalam rangka International Parliamentary Union (IPU)," kata Aryo.

Dia menegaskan, dia ingin langsung mendengar keterangan langsung dari Fadli Zon, agar informasi yang didapat objektif dan tidak simpang siur.‎

"Kami tidak mau mengomentari berita yang beredar di media sosial karena banyak sekali yang faktanya belum terkonfirmasi," tandas Aryo. (Mvi/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya