Praktisi Pengobatan Alternatif 'Teler' Bersama

Sebanyak 29 praktisi pengobatan alternatif dilarikan ke rumah sakit. Gara-gara menelan obat Aquarus.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 09 Sep 2015, 18:38 WIB
Foto Twitter unggahan akun @ntvde.

Liputan6.com, Handeloh - Maksud hati berbagi pengalaman, sejumlah praktisi pengobatan alternatif justru dilarikan ke rumah sakit di Jerman. Harian Independent mengutip stasiun NDR di Jerman yang melaporkan ada 29 orang pria dan wanita yang “bergerombol bersama, berguling-guling di rumput, berbicara ngawur, dan menderita kejang-kejang yang parah.” 

Kelompok praktisi yang dikenal dengan nama ‘Heilpraktikers’ ini sedang melakukan pertemuan di sebuah hotel di kota Handeloh, di selatan Hamburg, ketika peristiwa ini terjadi pada Jumat lalu (04/07/2015).

Akibatnya, 150 orang staf kesehatan, ambulans dan polisi dikirim ke tempat kejadian dan membawa para korban -- yang berusia antara 24 hingga 56 tahun itu -- ke rumah sakit.

Gambar dari akun Twitter milik @BILD_Hamburg

Independent mengutip Deutsche Welle yang mengatakan bahwa para korban ditengarai mengkhayal, memiliki masalah pernafasan, jantung berdebar, dan kejang-kejang.

Ada sejumlah yang korban yang menderita cukup parah. Pengujian darah dan air seni para korban mengungkapkan bahwa mereka telah menelan obat halusigenik jenis 2C-E, dikenal dengan nama 'Aquarust' di Jerman.

Obat itu sebenarnya sudah dilarang di sana sejak akhir tahun lalu. Seorang ahli narkotika pemerintah Jerman, Torsten Passie, mengatakan kepada NDR, “Mereka pasti kelebihan dosis berkali-kali. Tapi ini bukan berarti mereka memang sengaja menelannya.” Ia melanjutkan, “Anggap saja orang-orang ini tidak diberitahu mengenai zat tersebut, dampak, dan risikonya sebelum menelannya.”

Gambar dari akun Twitter milik @BILD_Hamburg

Namun demikian, polisi mencoba menelaah kemungkinan penggunaan obat itu sebagai eksperimen bersama, atau apakah memang diberikan kepada para peserta sebagai guyonan.

Sejauh ini belum ada yang ditahan berdasarkan UU Narotika Jerman karena penyidikan masih berlangsung. Sementara itu, Serikat Praktisi Penyembuh Jerman (VDH) wanti-wanti mengenai kegiatan tersebut dan mengatakan tidak satupun di antara anggota mereka yang menenggak obat halusinogen tersebut.

Serikat itu merupakan wadah para praktisi pengobatan homepati dan naturopati di Jerman. Jurubicara serikat itu mengatakan, “Penggagas acara pertemuan tak jelas ini tidak kami kenal dan acara demikian tidak dapat diterima oleh Serikat kami. Sayanganya, pertemnuan di Handeloh merusak citra profesi pengobatan alternatif…dan kami menjelaskan bahwa tindakan itu tidak termasuk dalam semangat pengobatan alamiah dan berseberangan dengan nilai moral dan legal kami.” (Alx/Ein)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya