Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pembahasan pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Ringan Listrik, sudah sejak Jokowi dan Ahok berpasangan memimpin Jakarta. Berbagai upaya dilakukan, termasuk mengajukan ke pemerintah pusat tapi gagal terus.
"Wah, Monorel mulainya kan sudah ada masalah. Kita coba bisa perbaiki enggak, enggak bisa. LRT tapi enggak bisa ketemu. Misal, salah 1 kita pengen pakai ruas jalan tol, Jasa Marga, lahannya Jasa Marga mau ke BUMN, wah susah," ujar Ahok, usai peletakan batu pertama pembangunan LRT di Taman Mini I, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015).
"Kita mesti ngomong bahwa ini barang mesti pakai APBN, ke menteri juga susah," sambung dia.
Advertisement
Tapi, menurut Ahok, impian itu kini bisa segera terwujud. Saat Jokowi terpilih menjadi Presiden proyek LRT kembali dibuka. Segala hal didiskusikan sampai akhirnya ditemukan formula yang tepat dan bisa dilaksanakan.
"Nah, makanya sekarang beruntung. Pak Jokowi sudah ke sana (Istana). Rapat berapa kali, kita sudah ketemu formula. Nah, saya kira sudah cocok. Semua prasarana, rel nya itu pemda yang bangun, sama negara yang bangun. Nanti yang kereta nya baru dilelang, operasionalnya baru dilelang. Jadi kira-kira itu 30% lah, kita tanggung 70%," jelas dia.
Meski pembangunan dilakukan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta, Ahok yakin tidak akan menemui masalah, sekali pun jalurnya bersinggungan. Semua pembangunan LRT akan menjadi milik pemerintah.
"Jadi sudah enggak ada lagi kayak dulu, sudah harga appraisal (penilaian) kayak Monorel, dia maunya jual di atas appraisal. Enggak bisa kan? Nah sekarang, terus. Semua tiangnya itu kan memang sudah menang di pengadilan, bahwa itu punyanya Adhi Karya tertancap di kita, itu bisa dipakai juga. Sudah, selesai sudah masalahnya," tutur Ahok.
Menurut Ahok, Pemprov DKI sedang menyiapkan seluruh kebutuhan untuk jatah pembangunan LRT nanti. Pencanangan kereta riangan di wilayah Jakarta akan dilaksanakan bersamaan dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Kampung Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Yang DKI kita mau lelang, pencanangan mungkin di September ini. Termasuk untuk yang bangun wisma atlet, itu berarti Januari groundbreaking," pungkas Ahok.
LRT akan dibangun pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. LRT yang dibangun pemerintah pusat meliputi lintasan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas.
Sementara, Pemprov DKI Jakarta kebagian membangun 7 koridor yakni Koridor I Kebayoran Lama–Kelapa Gading dengan panjang rel 21,8 kilometer, Koridor II Tanah Abang–Pulo Mas 17,6 kilometer, Koridor III Joglo–Tanah Abang 11 kilometer, Koridor IV Puri Kembangan–Tanah Abang 9,3 kilometer, Koridor V Pesing–Kelapa Gading 20,7 kilometer, Koridor VI Cempaka Putih–Ancol 10 kilometer, dan Koridor VII Bandara Soekarno Hatta–Kemayoran 18,5 kilometer.
Pembangunan LRT ini, Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng Badan usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Adhi Karta (Tbk). (Rmn/Mut)
Baca Juga