Saat Nyeri Melanda, Haruskah Minum Obat?

Rasa nyeri yang dirasakan seseorang tergantung pada banyak faktor seperti pendidikan, usia, agama, psikologis, dan ekonomi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Sep 2015, 19:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sensasi nyeri merupakan hal yang sering dialami sehari-hari dan hampir setiap orang pernah merasakan ini. Misalnya nyeri pada kepala, sendi, pinggang, gigi. Namun, apakah setiap merasakan nyeri harus diatasi dengan mengonsumsi obat?

Menanggapi pertanyaan tersebut dokter spesialis anestesi, Dwi Pantja Wibowo menjelaskan bahwa bisa mengonsumsi obat dan bisa juga tidak.

"Nyeri itu sendiri merupakan bagian dari fungsi tubuh yang memahami apa yang terjadi pada tubuh. Misal usai olahraga kita merasa nyeri tapi kemudian dipijat sebentar sudah reda, tak perlu konsumsi obat. Namun ketika nyeri sudah mengganggu, misal sampai tidak bisa tidur, harus segera diobati," terang dokter Pantja.

Perlu diingat juga bahwa nyeri bersifat subjektif. Artinya nyeri yang dirasakan seseorang tergantung pada banyak faktor seperti pendidikan, usia, agama, psikologis, dan ekonomi.

"Misalnya ketika sudah tahu penyebab nyeri lalu dengan mengatasi penyebabnya kemudian reda kan tidak perlu obat," terang dokter Pantja dalam acara Journalist Class yang digelar Pfizer di Jakarta pada Selasa (8/9/2015).

Namun jika Anda mengalami nyeri di salah satu bagian tubuh dan sudah mengonsumsi obat bebas namun tidak memberi dampak segera berkunjung ke dokter seperti disarankan dokter saraf dari Siloam Hospital, Rocksy Fransisca Vidiaty.

"Jangan malah bilang `Ah, saya tahan nyerinya`. Bukan ditahan, tapi itu harus segera diatasi untuk dicari tahu penyebabnya," terang dokter Fransica.

Jika membiarkan nyeri, misal nyeri pinggang, lama kelamaan nyeri ini akan membuatnya tak bisa menjalankan hidup dengan baik. Misalnya jadi sulit bekerja karena sakit pinggang atau lutut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya