Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) memulai langkah untuk membantu pemerintah. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan 5 usulan penyelamatan ekonomi. Menurut Wakil Ketua Umum PAN Didik J Rachbini, hal ini bukanlah jawaban atas ujian kepada partainya dari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Enggak ada uji-menguji. Proses koalisi kami menawarkan ide serta gagasan. Kita ingin memberikan kontribusi. Walaupun tidak punya menteri, kita bisa atasi masalah ini bersama-sama. Jadi koalisi kita bukan dagang sapi. Koalisi kita solusi dan ide," ujar Didik di kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Advertisement
Hal senada diungkapkan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Dia menegaskan bahwa kini partainya akan lebih proaktif dan bukannya reaktif.
"Tidak ada penugasan. Tugas kita lebih menjadi proaktif. Kami dulu kan reaktif, kami kaji dan kritisi. Kini kami harusnya proaktif. Dan sebagai timbal baliknya, pemerintah harus dengar. Kami kan kini bukan orang luar, kini orang dalam. Tak mungkin kami memberikan ide yang menjerumuskan. Yang jelas dukungan kita tanpa syarat," jelas dia.
Namun, saat ditanya bagaimana jika pemerintah merasa puas dan memberikan timbal balik kepada PAN, Eddy pun enggan menjawabnya. "Ini bukan dalam kapasitas saya. Yang bisa menjawab adalah Ketua Umum. Jadi saya tidak bisa menjawab," tutur Eddy.
Meski demikian, dia merasa yakin bahwa PAN mempunyai kader yang mumpuni untuk membantu pemerintah.
"Tentu kader-kader PAN yang mampu banyak untuk memberikan kontribusi. Ini banyak di kader PAN. Tapi ini tidak terkait PAN menyiapkan barisan untuk di kabinet," pungkas Eddy. (Ado/Yus)