Liputan6.com, Pontianak - Di tengah jarak pandang yang terbatas, sejumlah maskapai masih beroperasi di Bandara Supadio, Pontianak. Tindakan maskapai dan pilot ini tergolong berani sebab jarak pandang sejak pagi hingga pukul 10 waktu setempat hanya mencapai 400 hingga 600 meter.
Hingga menjelang siang, seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (9/9/2015), jarak pandang mulai membaik sehingga beberapa pesawat berani mendarat. Namun sebelum mendarat seorang penumpang bercerita pesawat sempat berputar-putar di udara sekitar 1 jam.
Advertisement
Kabut asap ini dipicu kebakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan Barat. Dari pantauan satelit di BMKG Pontianak, titik api sudah mencapai 600 titik. Sementara itu, kabut asap masih menyelimuti Kota Palangkaraya dalam sebulan terakhir.
Selain kawasan bandara, aktivitas warga di luar rumah juga ikut terganggu. Pemprov Kalimantan Tengah pun meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.
Dari pantauan satelit Terra Aqua terdapat 559 titik api. 113 titik berada di kawasan perusahaan perkebunan. Kendati demikian belum ada sanksi terhadap perusahaan yang tidak mampu mengamankan lahannya.
Di Jambi, pasukan gabungan TNI, Polri, BNPB, dan Manggala Agni bekerja sama memadamkan kebakaran lahan gambut di Muaro Jambi. Pemadaman tak hanya di darat tapi juga lewat udara. Meski lahan seluas 3.000 hektare bisa dipadamkan, kerja tim gabungan ini cukup berat.
Dari pantauan satelit Aqua Terra BMKG Jambi ada 69 titik api di provinsi ini dan yang terbanyak di Muaro Jambi. Karena itu upaya pemadaman ini belum berpengaruh terhadap kabut asap yang masih tebal pada sore hari. (Mar/Ron)