Liputan6.com, Jakarta - Kabar pencipta mobil listrik 'Selo', Ricky Elson dipinang Malaysia ditanggapi berbeda oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek), Muhammad Nasir. Dia mengungkapkan Malaysia hanya ingin menjajaki pengembangan mobil listrik di Tanah Air.
"Katanya dibilang mau dibeli Malaysia, tidak begitu. Dia hanya penjajakan melihat perkembangan riset mobil di Indonesia seperti apa, salah satunya yang dilakukan Ricky," kata Nasir saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Kamis (10/9/2015).
Dia mengakui bahwa pengembangan teknologi mobil listrik di Malaysia tertinggal jauh dari Indonesia. Sayangnya, Nasir memprediksi, walaupun ke depan Malaysia fokus pada pengembangan mobil bertenaga listrik, pasarnya belum mendukung sampai 5 tahun mendatang.
"Iya mereka mau belajar, karena jauh tertinggal dari kita. Kita jauh lebih tinggi dalam penggunaan mobil listrik. Sedangkan pasarnya sampai 5 tahun ke depan belum potensial," terang Nasir.
Nasir menuturkan, saat ini prioritas pemerintah bukan pada mobil listrik, melainkan pada sektor energi dan kemaritiman. "Kita membuat skala prioritas, nah mobil listrik belum jadi prioritas negara. Tapi riset untuk mobil listrik tetap jalan terus," paparnya.
Seperti diketahui, mobil listrik generasi kedua hasil pengembangan Dahlan Iskan bersama enginer asli Indonesia, Ricky Elson beberapa waktu lalu dinyatakan tidak layak produksi karena tidak lolos uji emisi.
Akibatnya, sampai saat ini Selo, nama mobil listrik tipe sport tersebut hanya sebagai saksi bisu bahwa Indonesia mampu membuat mobil sport ramah lingkungan yang juga dikembangkan di beberapa negara maju.
Dua tahun berlalu, Ricky sebagai pengembangnya kembali tergugah untuk mengembangkan Selo generasi selanjutnya. Namun sayangnya, setelah dinyatakan tidak layak produksi di Indonesia, negeri tetangga akan mengambil alih pengembangan mobil tersebut.
Dalam status media sosialnya, Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.
"Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL, 8 bulan yang lalu, hari ini dapat kabar, ada keinginan keras mereka ('M') untuk pengembangan mobil listrik, bersama tim kami," tulis Ricky yang dikutip Liputan6.com.
Ricky menjelaskan ini adalah pilihan yang akan dia tempuh meski dirinya mengakui keputusannya akan disesali sejumlah kalangan dari Tanah Air. Ia menegaskan langkahnya ini semata-mata untuk membuatnya tetap berkarya. Bila jadi dipinang, Ricky pun mengajukan syarat agar pembuatan mobilnya nanti harus dilakukan di Indonesia. (Fik/Gdn)
Mobil Listrik RI Dibeli Malaysia, Menristek Membantah
Saat ini prioritas pemerintah bukan pada mobil listrik, melainkan pada sektor energi dan kemaritiman.
diperbarui 10 Sep 2015, 09:00 WIB(foto: Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Kue Pancong: Cara Membuat Jajanan Tradisional Khas Betawi yang Gurih dan Lezat
Masyarakat Masih Sulit Akses Coretax Pajak, DJP Bilang Begini
Memahami Quote Artinya Apa: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Cincin Berlian Misterius di Jari Manis Zendaya Saat Berjalan di Karpet Merah Golden Globes 2025 Tanpa Tom Holland
Presiden Prabowo Akan Sidak Langsung Pantau Program Makan Bergizi Gratis
Melihat Kesibukan Dapur Penyedia dan Penyuplai Makan Bergizi Gratis
Mahkamah Agung Resmi Putuskan Argo Dinar Darmono Pemilik Sah Akun Lambe Turah, Bukan Nanda Persada
Hari Pertama Program Makan Bergizi Gratis, Istana Pantau SOP Dapur hingga Susu
Fabrizio Romano Ungkap Identitas Pelatih Baru Timnas Indonesia: Patrick Kluivert?
Resep Mpek-Mpek Dos Tanpa Ikan, Begini Tips Anti Gagalnya
Arti Mimpi Dipeluk Laki-laki dari Belakang: Makna dan Tafsir Mendalam
Resep Koki: Panduan Lengkap Memasak Hidangan Lezat