Liputan6.com, Male Pekerjaan istri George Clooney, Amal Clooney, ternyata berisiko tinggi. Pengacara hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM) tersebut harus siap terlibat dalam intrik politik dan hukum suatu negara. Amal Clooney baru-baru ini berkunjung ke Maladewa untuk bertemu dengan Mohamed Nasheed, presiden Maladewa yang pertama kali terpilih secara demokratis namun kini berada di dalam penjara.
Advertisement
Seperti dilansir film-news.co.uk Kamis (10/9/2015), meski Nasheed sudah tak lagi menjabat sebagai presiden setelah kalah dari pemilu 2013 lalu, Amal Clooney dan tim nya menganggap penangkapan yang dilakukan oleh otoritas Maladewa terhadap mantan presidennya sendiri tersebut melanggar HAM. Juga dikabarkan, bahwa nyawa Amal Clooney dapat sewaktu-waktu terancam di negara tersebut karena membela musuh politik pemerintah yang berkuasa.
"Amal sedang berada di situasi berbahaya sekarang di Maladewa.. Presiden Nasheed adalah orang yang baik, dan berpikiran maju, di situasi yang berbahaya. Dan dengan Amal berada di sana, sangat sulit dan berbahaya," ungkap sebuah sumber kepada People.
Namun Amal Cloney tak peduli dengan itu semua. Baginya menegakan hukum dan keadilan selalu menjadi yang terpenting. Itulah alasan utama Amal meninggalkan pekerjaannya sebagai pengacara korporat yang bergelimang uang untuk menjadi pengacara HAM.
"Dia berada di sebuah tempat yang ia tahu berbahaya, tapi ini adalah pekerjaannya. Dia melakukan pekerjaan yang hebat dengan mengambil resiko besar dan tidak melakukannya untuk uang. Ini adalah kasus-kasus yang tak mudah dimenangkan. Dia selalu seperti ini. Dia sempat menjadi pengacara korporat di New York dan menyadari kalau itu membosankan dan dia ingin menjadi pengacara HAM. Ini bukan tentang uang ataupun popularitas baginya," pungkas sumber tersebut tentang Amal Clooney.(Gul/Feb)