Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan mengikuti pameran Texworld Paris Autumn 2015 pada 14-17 September 2015 mendatang di Perancis. Pameran ini merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kelesuan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, keikutsertaan Indonesia diharapkan membawa angin segar bagi ekspor Indonesia ke Prancis.
"Khususnya untuk produk TPT yang terkena imbas krisis melemahnya perekonomian Indonesia," ujarnya di dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/9/2015).
Dia menjelaskan, total perdagangan nonmigas Indonesia-Perancis pada 2010 sebesar US$ 2,5 miliar. Empat tahun kemudian, pada 2014, neraca perdagangan turun menjadi US$ 2,4 miliar. Sementara pada tahun 2015, periode Januari-Juni 2015, neraca perdagangan Indonesia belum menunjukkan kemajuan, yakni sebesar US$ 138 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar US$ 178 juta.
Untuk mengatasi defisit itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersinergi dengan Kementerian Perindustrian, Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI di Paris, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lyon untuk memperkuat kehadiran Paviliun Indonesia di pameran yang dihelat di Paris Le Bourget, Perancis, ini.
"Perancis merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-29. Sedangkan bagi Perancis, Indonesia adalah negara tujuan ekspornya ke-41," kata dia.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, sejak 2010 hingga Juni 2015, ekspor TPT Indonesia ke Perancis antara lain rajutan, jaket ski, celana pria dan anak-anak, sweater, T-shirt, singlet, overcoats, brassieres, tank top, dan lain-lain.
Sementara itu, impor TPT Indonesia dari Prancis adalah kapas, kain dari filamen sintetis, nilon atau poliamida dicelup, sabuk konveyor bahan tekstil, kain tekstil dilaminasi Polyvinyl Chloride, kemeja pria dan anak-anak katun dirajut, dan lain-lain.
Texworld adalah pameran bergengsi dan bertaraf internasional di Perancis yang diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan September. Texworld Paris Autumn 2015 adalah pameran produk fabrics, trims, dan accessories. Dalam pameran ini, Indonesia akan tampil di area seluas 168 m2 dengan mengusung tema Trade with Remarkable Indonesia.
“Bagi Kementerian Perdagangan, keikutsertaan tahun ini merupakan yang kedua kali berkolaborasi dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia," ungkapnya.
Pada tahun ini, 14 perusahaan Indonesia yang bergerak di sektor TPT akan ikut tampil sebagai peserta pameran. Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu PT Daliatex Kusuma (polyester woven fabrics), PT Intermoda Kusuma (embroidery and lace), PT Kewalram Indonesia (guipure allover dull yarn), PT Natatex Prima (spun yarn), PT Sinar Continental Textile Industry (printed cotton fabrics) dan PT Sinar Para Taruna Textile (wrap knitting products)
Selain itu ikut serta juga PT Gistex (polyester woven dyed fabrics), PT Hakatex (printed and dyed products), PT Adetex (cotton yarn & apparel), PT Excellence Qualities Yarn (yarn), PT Frans Putratex (polyester & nylon woven fabrics), PT Indo Hasasi Textiles (weaving and processing of fabrics), PT Mayer Indah Indonesia (embroidery and lace), dan PT Tyfountex Indonesia (textile).
Tahun lalu, Texworld Paris Autumn diikuti 881 eksibitor dari 25 negara, dengan jumlah pengunjung 14.947 orang yang datang dari 108 negara. Sekitar 70 persen pengunjung berasal dari Eropa, di antaranya dari Prancis, Inggris, Turki, Spanyol, Italia, dan Jerman.
Berbagai kelompok bisnis yang ikut pameran adalah produsen garmen, produsen bahan pakaian, private label, ritel dan grosir dalam skala besar, chain stores, department stores, fashion designers, dan lain-lain.
Merek-merek dunia yang selalu eksis di pameran ini sebut saja Adidas, Benetton, Burberry, Calvin Klein, Chanel, Escada, Esprit, Hermes, Lacoste, Louis Vuitton, Mango, Marks & Spencer, Puma, Ralph Lauren, Wrangler, dan Zara. (Dny/Gdn)
Produk RI Bakal Mejeng Bareng Louis Vuitton di Perancis
Texworld adalah pameran bergengsi dan bertaraf internasional di Perancis yang diselenggarakan dua kali dalam setahun.
diperbarui 10 Sep 2015, 11:36 WIBPekerja merapikan kain lokal di Pasar Baru, Jakarta, Selasa (24/3/2015). Pengusaha tekstil nasional meminta Presiden Jokowi untuk melakukan kerja sama dengan Uni Eropa dan Turki agar bisa meningkatkan ekspor tekstil nasional.(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fadli Zon Serahkan Program Jaminan Sosial BPJS Ketenagakeraan ke Ahli Waris 2 Maestro Budaya
Sumbang Rp 4,7 Miliar, Bos Ethereum Mau Adopsi Kuda Nil Viral Moo Deng
Bayan Resources Bidik Produksi Batu Bara Naik jadi 72 Juta Ton di 2025
Ketum Parpol Bertemu Prabowo di Kertanegara, Zulhas: Itu Pertemuan Rutin
Ada Game Corners di Bandara Soekarno Hatta, Penumpang Bisa Tunggu Penerbangan Sambil Main Gim Lokal
Menurut Gus Baha Allah Suka Banget Orang yang Punya Kebiasaan Ini, Apa Itu?
Jumlah Pekerja Migran Cirebon Naik Signifikan, Disnaker Arahkan Bekerja di Sektor Formal dan Manufaktur Tahun 2025
Bunuh 35 Orang dari Insiden Menabrak Kerumunan, Pria di China Divonis Hukuman Mati
PDIP: Tidak Usah Berspekulasi Terlalu Jauh KPK akan Panggil Ibu Megawati
4 Zodiak Beruntung Ini Akan Memiliki Tahun Terbaik di 2025
One UI 7 Versi Beta Hanya Hadir di Galaxy S24, Samsung Galaxy S23 Tak Kebagian
Top 3: Harga Emas Naik 28%