Seorang wanita etnis Kayan duduk di sebuah toko di desa PanPat, Kayan, Myanmar, Rabu (9/9/2015). Kaum perempuan Suku Kayan ini mengenakan banyak kalung berbentuk cincin di lehernya hingga membuat leher mereka panjang. (AFP PHOTO/Ye Aung THU)
Seorang wanita etnis Kayan memainkan musik tradisional di desa PanPat, Kayan, Myanmar, Rabu (9/9/2015). Kaum perempuan Suku Kayan ini mengenakan banyak kalung berbentuk cincin di lehernya hingga membuat leher mereka panjang. (AFP PHOTO/Ye Aung THU)
Wanita etnis Kayan saat bersantai di rumah mereka di desa PanPat, Kayan, Myanmar, Rabu (9/9/2015). Kaum perempuan Suku Kayan ini mengenakan banyak kalung berbentuk cincin di lehernya hingga membuat leher mereka panjang. (AFP PHOTO/Ye Aung THU)
Wanita etnis Kayan menggembala sapi di desa PanPat, Kayan, Myanmar, Rabu (9/9/2015). Kaum perempuan Suku Kayan ini mengenakan banyak kalung berbentuk cincin di lehernya hingga membuat leher mereka panjang. (AFP PHOTO/Ye Aung THU)
Wanita etnis Kayan duduk di sebelah poster pemilu di desa PanPat, Kayan, Myanmar, Rabu (9/9/2015). Kaum perempuan Suku Kayan ini mengenakan banyak kalung berbentuk cincin di lehernya hingga membuat leher mereka panjang. (AFP PHOTO/Ye Aung THU)
Seorang wanita etnis Kayan saat bekerja di kebun di desa PanPat, Kayan, Myanmar, Rabu (9/9/2015). Kaum perempuan Suku Kayan ini mengenakan banyak kalung berbentuk cincin di lehernya hingga membuat leher mereka panjang. (AFP PHOTO/Ye Aung THU)
Wanita etnis Kayan duduk di dekat poster pemilu di desa PanPat, Kayan, Myanmar, Rabu (9/9/2015). Kaum perempuan Suku Kayan ini mengenakan banyak kalung berbentuk cincin di lehernya hingga membuat leher mereka panjang. (AFP PHOTO/Ye Aung THU)