Liputan6.com, Jakarta Kesadaran untuk mengecek kesehatan jantung merupakan kunci supaya kita terhindar dari penyakit jantung koroner. Segera kunjungi dokter jantung begitu memasuki usia `rawan`. Tiga puluh tahun untuk pria, dan 50 tahun untuk wanita.
"European Society Cardiology menyarankan, pria berusia 30 ke atas memiliki risiko penyakit jantung sebesar 15 persen dan sudah layak untuk melakukan pemeriksaan jantung. Paling tidak datangi saja dulu dokter jantung. Sedangkan wanita, begitu memasuki umur 50 tahun," kata dr Sony Hilal Wicaksono kepada Health Liputan6.com ditulis Kamis (10/9/2015).
Advertisement
[Baca juga: Antara Denyut Jantung dan Tindak Kriminal, Apa Hubungannya?]
Kini penyakit jantung koroner menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Karena jika sudah terkena dibutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit, Soni Hilal mengatakan lebih baik dicegah dengan melakukan deteksi dini.
"Sebab, pada penyakit jantung koroner apabila sudah ada gejala maka sudah dapat dikatakan terlambat. Gejala yang harus disadari adalah nyeri dada saat melakukan aktivitas sehari-hari," kata Soni Hilal, Spesialis Jantung Pembuluh Darah Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah.
Nyeri dada itu seperti ada beban berat yang menimpah kita saat naik turun tangga atau jalan jauh.
Sony menjelaskan, penyakit jantung koroner adalah suatu penyakit pada pembuluh darah yang memberi makan pada jantung atau otot jantung. Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah tersebut, jantung tidak mendapat suplai oksigen.
"Jantung pun mengalami kerusakan. Ketika jantung tidak bekerja, tentu seluruh tubuh tidak akan mendapat aliran darah, dan tentu menyebabkan kematian," kata Sony menambahkan.
Alasan itu yang membuat penyakit jantung adalah penyakit yang berbahaya.