Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengusulkan agar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dibubarkan menuai respons yang beragam. Tanggapan juga hadir dari pihak yang terkait, Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Kepamongprajaan (IKA PTK).
Ketua Umum IKA PTK Djohermansyah Djohan mengaku pihaknya telah melayangkan surat ke Ahok. Mereka ingin menemui orang nomor 1 di DKI itu untuk menjelaskan maksud dari pernyataannya yang menginginkan IPDN dibubarkan.
Advertisement
"Kami harapkan beliau segera merespons secepatnya untuk dialog dan diskusi, apa yang menjadi dasar dari usulan beliau (membubarkan IPDN)," ujar Djohermansyah di Gedung IPDN, Jalan Ampera Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2015).
Djohermansyah menuturkan, pihaknya ingin sharing dengan Ahok terkait kekurangan dan kelemahan para alumni IPDN yang bekerja di Pemprov DKI. Pihaknya berharap agar segala persoalan dapat diselesaikan dengan baik.
"Kita akan upayakan pertemuan baik-baik dengan beliau. Karena alumni ini juga bekerja di daerah. Termasuk saat Ahok dari wagub sampai gubernur itu kita yang bantu urus," tutur dia.
Kendati begitu, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan mengadukan persoalan itu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Mendagri Tjahjo Kumolo diminta memberikan teguran kepada kepala daerah yang memberikan pernyataan melawan hukum.
"Kami usahakan berdialog terlebih dulu, mungkin langkah selanjutnya kita akan laporkan kepada Mendagri sebagai pembina yang mengawasi untuk memanggil gubernur dan memberikan teguran atau lainnya," pungkas Djohermansyah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya mengkritik PNS yang berasal dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Dia menilai sikap para lulusan IPDN di Jakarta tidak begitu baik.
Dia pun mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk membubarkan IPDN.
Usulan Ahok bukan tanpa alasan. Dia mendapati banyak PNS asal IPDN atau STPDN justru berbuat tidak baik. Ada temuan lulusan IPDN ini sengaja mengumpulkan uang untuk diserahkan ke oknum jaksa, agar tidak diperiksa ketika tersandung masalah. Termasuk kepada oknum Inspektorat DKI Jakarta. (Ali/Mut)