Liputan6.com, Surabaya - Berawal dari budidaya jamur yang tak kunjung sukses, Aminah warga jalan Sawo Sambikerep Surabaya akhirnya banting setir berjualan makanan khas Surabaya seperti pecel semanggi, lontong balap, lontong kikil, tahu campur serta gado-gado.
Peralihan bisnis barunya itu akhirnya membawa Aminah mendapatkan penghargaan Expo Sampoerna kategori Kuliner Bisnis Terbaik 2015.
Aminah menceritakan sedikit perjalanan sukses hidupnya hingga dirinya bisa merenovasi rumahnya, mendaftarkan asuransi pendidikan dan kesehatan kedua anaknya hingga bisa membeli mobil BMW untuk keperluan operasionalnya.
Dia mengatakan awalnya dirinya beserta sang suami (Agus) berbudidaya jamur di rumahnya. Selanjutnya pada tahun 2010, Aminah bergabung dengan kelompok Pahlawan Ekonomi Wanita Surabaya, UKM Bina Makmur.
"Awalnya budidaya jamur, tahun 2011 ganti jualan Semanggi. Dan baru tahun ini sampai sekarang, saya jualan semanggi online di bukalapak.com dan OLX. Tapi yan paling banyak dapat order di bukalapak.com," kata Aminah saat berbincang dengan Liputan6.com di Surabaya seperti ditulis Jumat (11/9/2015).
Aminah menjelaskan, bisnis semanggi online itu dirinya menyajikan 3 paket diantaranya paket hemat dengan harga Rp 25 ribu untuk 3 porsi. Paket oleh-oleh dengan harga Rp 75 ribu yang disajikan dalam bentuk semanggi kering celup, sambal semanggi dan kerupuk puli.
"Dan selanjutnya ada paket siap saji yang memakai pencok (tempat makan dari daun pisang), harganya antara Rp 8.000 sampai Rp 10 ribu," imbuh Aminah.
Selain berjualan semanggi secara online, Aminah juga berjualan membuka lapaknya pada hari Minggu saat Car Free Day di Taman Bungkul Surabaya.
"Omzet sehari berjualan di taman Bungkul bisa mencapai Rp 1 juta. Kalau secara online, seminggu bisa mendapatkan minimal order sampai 3 kali berarti Omset saya Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per minggu" lanjutnya. (Dian/Ndw)
Advertisement