Greysia/Nitya Wakil Terakhir Indonesia ke Perempat Final

Indonesia mengirimkan enam wakilnya ke perempat final Japan Open Super Series 2015.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 10 Sep 2015, 22:12 WIB
Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari akan menghadapi Eom Hyen Won/Kim Ha Na dari Korea di babak kedua Japan Open Super Series 2015 di Tokyo, Jepang, Kamis (10/9/2015). (Liputan6.com/Humas PP PBSI)

Liputan6.com, Tokyo Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi wakil keenam Indonesia yang melaju ke perempat final Japan Open Super Series 2015. Lima wakil lainnya adalah Tommy Sugiarto, Ihsan Maulana Mustofa, ganda campuran Tontowi Ahmad Liliyana Natsir, dan ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Greysia/Nitya mengalahkan ganda putri Korea Eom Hye Won/Kim Ha Na dua game langsung dengan skor 22-20 dan 21-15 dalam waktu 41 menit. "Hari ini, sebenarnya tak mudah, tapi besok pasti lebih sulit. Harus dipersiapkan bisa lebih percaya diri di lapangan," kata Greysia usai pertandingan di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Kamis (10/9/2015) malam WIB,

Pasangan Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl, bakal menjadi lawan Greysia/Nitya berikutnya. Mereka sudah empat kali bertemu dan Greysia/Nitya selalu menang. Meski begitu, Greysia/Nitya tak ingin di atas angin. Mereka mengaku akan tetap bermain dengan konsisten.

"Terakhir ketemu di Denmark, Kejuaraan Dunia. Besok start nol-nol lagi. Saya sama Nitya enggak mau berpikir sering menang lawan mereka. Mereka juga pasti berpikir ada keinginan untuk mengalahkan kami," ucap Greysia.

"Tipe-tipe pemain Eropa itu selalu percaya diri. Mereka selalu percaya diri kalau lawan pemain-pemain Asia. Kalau kami bisa konsisten tahan, mereka akan menyerah sendiri."

Meski lawan berpostur tinggi, Greysia/Nitya mengaku tidak memiliki strategi khusus. "Selama ini kami nggak takut karena mereka berpostur tinggi. Mereka justru sering buang-buang poin sendiri. Kami enggak takut meski mereka berpostur tinggi," ujar Greysia.

"Lebih sulit lawan pemain Asia karena secara teknik lebih tinggi dibanding pemain Eropa. Juhl/Pedersen juga bagus, tetapi mereka lebih mudah emosional, dibanding pemain Asia," timpal Nitya. (Bog/Ary)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya