Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli merupakan salah satu menteri baru hasil reshuffle yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Agustus 2015 kemarin. Rizal menggantikan Indroyono Soesilo.
Belum satu bulan menjabat, Rizal sudah mengeluarkan banyak pernyataan yang mengundang kontroversi dari beberapa pihak. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah ditantang berdebat dengan dirinya mengenai program listrik 35 ribu Mega Watt (MW) yang sebenarnya merupakan salah satu program andalan pemerintah.
Menanggapi berbagai kometar miring di masyarakat tersebut, Rizal Ramli mengaku tidak ambil pusing. Dirinya menganggap orang yang tidak suka dengan dirinya adalah orang yang memiliki kepentingan di Indonesia.
Yang punya persoalan, yang tidak suka itu yang punya kepentingan, itu aja, sederhana," kata Rizal di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Ditegaskan Rizal, apa yang ia lontarkan selama ini semata-mata demi kebenaran, demi kemandirian bangsa yang ke depan juga akan mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Namun dirinya menyambut positif pihak-pihak yang mengkritisi namun pihak tersebut menyajikan berbagai fakta yang selama ini tidak diketahui oleh Rizal. Rizal menganggap dengan perdebatan yang sehat tersebut menjadikan para pemimpin negara semakin dewasa.
"Tapi, kalau perbedaan pendapat karena kepentingan, karena KKN ya terganggu, dengan adanya Rizal Ramli ya terganggu, sederhana kok itu masalahnya," papar Rizal.
Seperti diketahui, belum lama menjabat, Rizal mengkritisi program listrik 35 ribu Mega Watt (MW) yang dianggapnya tidak realistis. Bahkan dirinya menantang JK untuk berdebat menegenai hal itu.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengkritisi Garuda Indonesia yang telah membeli pesawat berbadan besar dari Airbus dan Boeing yang dianggapnya tidak terlalu penting, dan itu memicu kerugian perusahaan. Padahal dalam hal itu Garuda Indonesia yang merupakan BUMN dimana kewenangan perseroan ada di bawah Kementerian BUMN.
Paling baru, Rizal Ramli mengkritisi penggunaan listrik prabayar yang diterapkan PT PLN (Persero). Menurutnya penggunaan listrik prabayar mengundang adanya mafia listrik dimana jumlah pembelian pulsa listrik tidak sama dengan jumlah nominal yang terpasang di meteran listrik. (Yas/Gdn)
Rizal Ramli: Mereka yang Tak Suka Saya Pasti Ada Kepentingan
Rizal Ramli mengkritisi Garuda Indonesia yang telah membeli pesawat berbadan besar dari Airbus dan Boeing.
diperbarui 11 Sep 2015, 13:05 WIBRizal Ramli (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BRI Buka Layanan Terbatas Selama Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Cek Detail Lengkapnya!
Menteri PKP: Kebijakan Perumahan Prorakyat Bantu Rakyat Miliki Hunian
5 Model Outfit untuk Wanita Gemuk yang Bikin Body Tampak Lebih Ramping, Percaya Diri Dijamin Naik Drastis
Buah Penurun Kolesterol yang Ampuh, Pir hingga Stroberi Solusinya
BRI Bakal Bagikan Dividen Interim, Tengok Jadwalnya
Bertemu Pemerintah Arab Saudi, Dahnil Anzar Bahas Persiapan Haji 2025-2026
10 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan Tubuh, Bantu Turunkan Kolesterol hingga Gula Darah
Bus Listrik Golden Dragon Jadi Armada Transjakarta
Darurat Polusi Plastik di Bali, Pantai Jimbaran Hampir Seluruhnya Tertutup Sampah
Bola Panas PPN 12% Kini Ada di Tangan Presiden Prabowo
Cek Fakta: Tidak Benar Mendeteksi Keaslian Uang Rupiah dengan Cara Mengelupas
VIDEO: Kaleidoskop News 2024, Prabowo Jadi Presiden hingga Polisi Tembak Polisi