Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) bekerjasama dalam pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan optimalisasi infrastruktur BBM milik Adaro Energy Group.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang mengatakan kesepakatan kerjasama meliputi dua hal, pertama kerja sama pasokan BBM (Fuel Supply Agreement/FSA) PT Adaro Indonesia dan anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk, sebesar 550 ribu kilo liter (KL) per tahun.
Advertisement
"Kontrak kerja sama akan berlangsung selama 7 tahun, terhitung sejak 1 November 2015 hingga 1 Oktober 2022," kata Bambang, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Kedua, Pertamina menggunakan penampung BBM milik Adaro dengan kapasitas 1,4 juta KL per tahun. Ia mengatakan, kesepakatan ini merupakan terobosan dua perusahaan besar nasional yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta yang bergerak di bidang energi telah melakukan sinergi sangat strategis.
"Tidak hanya menguntungkan bagi kedua perusahaan tetapi juga bermanfaat bagi negara, khususnya terkait dengan penguatan stok BBM untuk ketahanan energi nasional," kata Bambang.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menambahkan, Pertamina menggunakan penampungan BBM milik Adaro di Pulau Laut. Hal tersebut merupakan bagian penting dari kegiatan operasional dari tambang hingga ketenagatistrikan.
"Oleh karena itu, kami percaya bahwa infrastruktur logistik yang kami miliki siap untuk memberikan dukungan bagi ketahanan energi nasional, selain juga tentu saja akan menjamin ketersediaan BBM untuk mendukung kegiatan operasional Adaro Energy Group," ujar Bambang. (Pew/Ahm)