Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengungkapkan, lembaganya pernah menerima laporan dari masyarakat mengenai kasus dugaan korupsi pengadaan crane di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tahun 2014.
"Ini pertanyaan bagus dan baru. Memang KPK pernah terima laporan pengaduan terkaitan dengan Pelindo II. Dalam proses itu oleh KPK ditindaklanjuti," ujar Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Johan menjelaskan, setelah menerima laporan dari masyarakat tersebut pihaknya langsung mengumpulkan Bahan dan Keterangan atau Pulbaket pada perkara yang mencuat setelah Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantor Pelindo II beberapa waktu lalu ini.
"Iya masih Pulbaket. Nah saya mau cek dulu," kata dia.
Johan juga belum mengetahui apakah perkara yang dlaporkan masyarakat ini sama dengan kasus dugaan korupsi di Pelindo II yang ditangani Bareskrim Mabes.
"Sampai hari ini saya belum tahu apakah yang ditangani Bareskrim di Pelindo II itu sama dengan pengaduan yang tahun lalu. Kalau yang saya tahu di SPDP itu pengadaan mobile crane di Pelindo II, kalau tahun 2012. Nanti saya cek dulu," pungkas Johan Budi.
Bareskrim Polri telah menetapkan seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT Pelindo II yaitu Direktur Teknik Pelindo Ferialdy Nurlan.
Dugaan korupsi ini terjadi lantaran sebanyak 10 mobile crane yang diadakan perusahaan tersebut pada 2013 belum juga diserahkan ke 8 pelabuhan.
Ferialdy diduga mengajukan dan menandatangani pengadaan mobile crane itu, bukan para General Manager yang ada di 8 pelabuhan meliputi Bengkulu, Jambi, Palembang, Teluk Bayur, Cirebon, Banten, Panjang (Lampung), dan Pontianak. (Mvi/Mut)
Johan Budi: KPK Pernah Terima Laporan Kasus Korupsi PT Pelindo II
KPK masih mengumpulkan Bahan dan Keterangan atau Pulbaket kasus Pelindo II.
diperbarui 11 Sep 2015, 15:48 WIB Plt Komisioner KPK, Johan Budi SP membeberkan kronologis proses penangkapan saat jumpa pers terkait operasi tangkap tangan pejabat Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin di gedung KPK Jakarta, Sabtu (20/6/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Membuat Essay yang Efektif dan Menarik, Jadi Panduan Mahasiswa
Mahasiswa Sebut Banten Darurat Korupsi di Depan Kejati
Tips Komunikasi Efektif: Panduan Lengkap Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi
Kapolda Lampung Tegaskan Petugas Pengamanan TPS Pilkada Tak Boleh Bawa Senjata Api
Jalur Ekstrem, Personel Gabungan Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Pesisir Barat Lampung
Erick Thohir Setor Data UMKM Binaan BUMN agar Kantongi Sertifikat BPOM
iOS 19 akan Rilis Secara Bertahap, Ini Alasannya
Puan Maharani Ingatkan Pilkada Jurdil dan Aparat Netral: Rakyat Harus Merdeka Memilih
Yang Terjadi saat Putra Mbah Hamid Pasuruan Dipukuli Pengasuh Pesantren, Kisah Karomah Wali
True Stalker: Haico Berbagi Kisah Menegangkan Saat Di-stalking di Masa Sekolah
Polisi Kawal Pendistribusian Kotak dan Surat Suara Pilkada 2024 ke Pulau-Pulau Terpencil di Lampung Selatan
15 Arti Mimpi Dikejar Ayam Jantan, Didekatkan dengan Keberuntungan?