Ahok: Saya Memang Ekstrem Bersih

Ahok tidak akan membiarkan begitu saja bawahannya mencuri uang rakyat dari APBD DKI.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Sep 2015, 18:51 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat melantik pejabat eselon III dan IV di Balaikota, Jakarta, Jumat (11/9/2015). (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memang dikenal tidak memberi 'ampun' kepada para bawahan yang coba korupsi. Dirinya juga dikenal sangat anti-korupsi.

Ahok mengatakan, banyak pihak yang mencari celah pelanggaran hukum, terutama korupsi yang bisa saja dikaitkan terhadap dirinya. Sampai-sampai harus bertanya kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di bawahnya.

Menurut dia, ada anggota DPRD DKI yang sengaja menanyakan hal itu kepada SKPD. Pertanyaan seputar pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dinilai bermasalah.

"Dia tanya, masa lahan Rp 700 miliar gubernur enggak ngiler 1-2%? Kan lumayan Rp 14 miliar," tutur Ahok saat melantik pejabat barunya di Balaikota, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Anggota Dewan itu, kata Ahok, lalu menanyakan seberapa bersih gubernur menurut pandangan SKPD itu. Jawaban awal yang Ahok dengar sempat membuatnya marah, tapi berubah semringah begitu mendengar cerita lengkapnya.

"Gubernur saya bukan relatif bersih. Waduh, kurang ajar juga nih SKPD. Lalu dia jawab apa coba? 'Tapi dia ekstrem bersih'. Saya ini memang ekstrem bersih. Itu yang oknum BPK, yang enggak mengira ada gubernur enggak doyan duit, doyannya ribut," ungkap dia.

Bukan hal mudah memang selalu dicap orang yang bersih dan punya integritas tinggi. Tapi itu juga yang ingin diajarkan Ahok kepada para SKPD di Jakarta, sehingga tidak ada lagi korupsi yang melibatkan pejabat DKI.

"Anda yang ngajak berantem, saya ajak lagi. Saya punya risiko tinggi. Begitu keras, tegas, bapak pasti cari kelemahan, bila perlu jebak saya. Tapi, saya kerja sekeras mungkin, sejujur mungkin," pungkas Ahok.

Tidak Ada Pungutan    

Tidak bisa dipungkiri sampai saat ini masih ada sebagian pegawai negeri sipil (PNS) yang diduga berupaya mencari celah, mencuri uang rakyat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tapi, Ahok tidak akan membiarkan begitu saja.

"Saya ingin, enggak ada lagi pungutan. Haram hukumnya, enggak ada lagi, makruh," seru Ahok.

Ahok mencontohkan, saat ini pihaknya sedang memproses aduan masyarakat terkait pemotongan gaji pekerja harian lepas (PHL) di Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Setelah adanya laporan, dia langsung mengadukan permasalahan itu ke Polda Metro Jaya.

"Ini serius. Saya tidak main-main. Petugas Serse Polda sudah datang untuk periksa kasus PHL yang Dinas Taman," pungkas Ahok.

Hari ini, Ahok kembali melantik 224 pejabat baru di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Perombakan ini terkait pergantian eselon II yang pekan lalu baru dilantik.

Pelantikan kali ini melibatkan pejabat di eselon III dan eselon IV. Sebagian dari mereka merupakan hasil pilihan para atasan di eselon II sesuai permintaan Ahok. (Rmn/Sun)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya