Liputan6.com, Palembang - Kabut asap di Palembang tak hanya mengganggu kahidupan manusia, tapi juga hewan di Sumatera Selatan, salah satunya harimau.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (11/9/2015), seekor harimau Sumatera seberat 100 kilogram, tinggi 1 meter dengan panjang 2 meter ini menggegerkan warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Advertisement
Hewan buas ini masuk perangkap babi yang dipasang Suryani di ladangnya. Agar hewan ini tidak mengamuk di dalam jeratan babi, aparat terpaksa menembaknya karena khawatir hewan ini mengamuk saat meronta-ronta.
Dalam beberapa minggu terakhir warga sering mendengar suara harimau yang keluar hutan dan memakan sapi dan kambing milik warga. Harimau ini keluar habitat karena makanannya di dalam Hutan sudah banyak yang mati. Pengaruh kemarau dan banyak hutan yang terbakar saat ini populasi harimau Sumatera di Indonesia hanya berkisar 400 ekor.
Sementara itu, orangutan di Pusat Reintriduksi Palangkaraya, Kalimantan Tengah juga terkena dampak kabut asap. Menurut Data Borneo Orang Utan Survival Foundation disebutkan selama Agustus 2015 ada 6 ekor bayi orangutan terserang Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sangat parah.
Sedangkan ratusan orangutan dewasa terancam penyakit airsacculitis yakni infeksi kantong suara. Dampak kabut asap juga membuat pengelola Yayasan Bos Nyaru Menteng Palangkaraya mengurangi waktu sekolah hutan bagi orangutan untuk meminimalisir jumlah orangutan yang terkena ISPA. (Mar/Ron)