Liputan6.com, Solo Festival Payung Indonesia digelar di Taman Balekambang, Solo, 11-13 September 2015. Ribuan payung dari 4 negara dan 13 daerah di Nusantara menghiasi salah satu ikon Kota Solo ini. Keempatnegara yang akan ikut memamerkan payung di Taman Balekambang adalah Tiongkok, Jepang, Thailand dan Indonesia.
“Kalau dari Indonesia ada 13 daerah yang ikut memamerkan payung tradisional masih-masing. Mulai dari Bau Bau, Palu, Kuantang Singingi Riau, Padangpanjang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Jogja, Solo, Pekalongan, Klaten, Bali dan Malang, “ ungkapnya.
Advertisement
Tak hanya memamerkan payung, festival kali ini juga akan menghadirikan acara workshop tentang pembuatan payung. Festival Payung Indonesia telah mengajak seniman payung dari Tiongkok dan Thailand untuk mengisi workshop.
“Nanti dari Tiongkok akan ada Chen Mi yang mengisi workshop payung bambu. Selain itu, dari Thailand akan membagikan 300 payung kepada pengunjung, “ jelas Heru. Heru menjelaskan acara yang mengusung tema `Umbrella Reborn` ini bertujuan untuk melestarikan seni payung tradisi dan menggali kreasi seni payung.
Menurutnya saat ini payung sudah mulai dimodifikasi, bukan hanya untuk kebutuhan saat hujan datang. “Dalam acara ini kita juga menghadirkan perajin payung dari Banyumas. Perajin di Desa Kalibagor, Banyumas, ini adalah satu-satunya yang masih setia membuat payung dari kertas,” ungkap Heru.
Sementara itu, salah satu seniman Tiongkok, Chen Mi, yang akan mengisi workshop payung mengaku bangga dan senang dengan keikutsertaannya dalam ajang seni ini. “Payung di Tiongkok sudah digunakan sejak 500 tahun lalu. Saat ini banyak seniman memodifikasi payung tradisional dengan selera anak muda zaman sekarang,” urainya.
(Reza Kuncoro)