Liputan6.com, Manchester - Pertandingan Manchester United kontra Liverpool bukan lagi sekadar permainan di atas lapangan hijau. Persaingan sengit, sejarah, serta kisah-kisah yang menjadi bumbu pelengkap rivalitas MU dan Liverpool harus diikutsertakan ketika kedua tim bakal bertarung di lapangan.
Untuk lokasi, sesungguhnya Liverpool dan Manchester adalah tetangga. Kedua kota ini hanya dipisahkan jarak 48 km. Fakta ini pula yang tampaknya membuat masyarakat kedua kota tersebut mudah bergesekan.
Diawali Revolusi Industri di Inggris, di mana setiap kota ingin ekonomi mereka menjadi lebih hebat dari para tetangganya. Liverpool sendiri dikenal sebagai kota pelabuhan yang sibuk kala itu, dan hal tersebut memberikan kehidupan bagi warganya.
Kota Manchester lebih terkenal sebagai pusat industri kapas dan tekstil. Kebijakan pemerintah kota Manchester membangun Manchester Ship Canal pada 1894 ikut andil dalam rivalitas mereka dengan Kota Liverpool.
Perkara Pelabuhan
Manchester Ship Canal membuat kapal-kapal tak perlu melalui pelabuhan Liverpool, yang tentu mempengaruhi pemasukan kota tersebut. Hal tersebut melahirkan bibit-bibit kebencian dari warga Liverpool, yang sampai kini kian tumbuh.
Tak hanya perkara pelabuhan, persaingan berlanjut hingga bidang musik, di mana Liverpool adalah kota kelahiran band legendaris dunia, The Beatles. Manchester kemudian tak mau kalah dengan membanggakan band-band lokal seperti, The Stone Roses, New Order, The Smiths, hingga Oasis yang muncul di awal 90-an.
Di lapangan hijau, Liverpool dan Manchester United bergantian mendominasi tanah Inggris. United di bawah Sir Matt Busby mendominasi sepak bola Inggris pada era 50-an, lalu Liverpool memulai kekuasaan mereka pada era 70-an sampai 80-an.
Sementara The Red Devils kemudian mulai mengalahkan dominasi Liverpool sejak awal 90-an hingga saat ini. Dua tahun belakangan, Liverpool dan MU malah tidak mampu menjadi juara di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Advertisement
Manajer-Manajer Bersejarah
The Reds memiliki nama-nama manajer beken di era keemasan mereka seperti, Bill Shankly, Bob Paisley, sampai Kenny Dalglish. Sementara MU, selain Sir Matt Busby, dominasi United di bawah Sir Alex Ferguson cukup fantastis.
Berkat Ferguson, gelar juara Liga Utama Inggris milik United mampu melewati Liverpool. Kini, United mengoleksi 20 gelar juara liga, sedangkan Liverpool 18 gelar. Namun, di Eropa nama Liverpool lebih harum dengan lima trofi Liga Champions yang telah mereka kumpulkan, sedangkan MU baru tiga gelar.
Suporter kedua tim jelas memiliki kebencian tersendiri. Tensi panas, nyanyian-nyanyian hinaan, ejekan, sorakan merendahkan bakal meramaikan laga MU melawan Liverpool. Suasana yang serupa diprediksi juga bakal terjadi pada laga nanti malam WIB di Old Trafford.
Kedua tim juga memiliki cerita sedih. Sebanyak 96 suporter Liverpool meninggal di Hillsborough tahun 1989. Sebelumnya, United kehilangan hampir semua pemain di tim yang dijuluki Busby Babes pada kecelakaan pesawat di Munich tahun 1958.
North-West Derby
Namun, rivalitas Liverpool dan MU bukan tanpa cerita manis. Di balik segala kebencian dan persaingan mereka, perlu diketahui adanya pertemanan yang erat, baik dari manajer atau pemain Liverpool dan MU.
Sir Matt Busby mengisi karier sepakbolanya di Liverpool, dan berteman baik dengan Bill Shankly, sosok yang selalu dihormati The Reds. Kisah lainnya, manajer Liverpool pada 2001, Gerard Houllier menjalani operasi jantung, Alex Ferguson diam-diam menjadi manajer klub Inggris pertama yang menjenguknya di rumah sakit.
Sekelumit cerita tersebut akan menemani Anda semua sebelum menyaksikan laga yang juga disebut sebagai North-West Derby ini. MU dan Liverpool bakal mempertaruhkan segalanya selama 90 menit lebih di atas lapangan, demi kisah-kisah lampau itu, demi harga diri, dan tentu saja demi tiga poin.(Win/Rjd)
Baca juga:
Kabut Asap Ganggu Persiapan Sriwijaya ke 8 Besar Piala Presiden
Advertisement