Liputan6.com, Jakarta Nama Shaun Salim belum begitu dikenal di panggung musik. Tapi, industri fesyen Malaysia dan Asia Tenggara sudah sangat mengenal nama besarnya.
Berangkat dari kecintaannya terhadap musik pop jazz, Shaun Salim pun ingin mewujudkan cita-citanya yang terpendam, yakni menjadi seorang penyanyi.
Advertisement
"Saya memang pecinta musik jazz dan saya suka dengan beberapa musisi Indonesia yang menginspirasi saya untuk terjun sebagai penyanyi," bilang Shaun Salim, saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (12/9/2015).
Pria asal Malaysia ini mengaku mengidolai sosok Afgan. Di matanya, pelantun Terima Kasih Cinta itu punya kharisma dan karakter vokal yang kuat di genre pop jazz.
Karena itu, Shaun Salim berniat untuk menyaksikan penampilan Afgan di Java Jazz Festival 2015 lalu. Ia ingin melihat penampilan sang idola secara langsung.
"Tapi waktu itu tempatnya sangat penuh, sehingga saya nggak jadi nonton Afgan. Lalu saya nonton penyanyi Abenk Alter di panggung yang berbeda. Di situ, saya menemukan gaya bermusik dia yang cocok dengan saya," urai Shaun Salim.
Alhasil, dari pertemuannya dengan Abenk Alter, Shaun Salim lalu diperkenalkan dengan Mono 'Neurotic'. Bersama dengan mantan personel grup band Alexa itu, Shaun Salim tengah memproduksi sebuah lagu.
"Saya bersyukur bertemu dengan Abenk Alter dan Mono, mereka berdua bersedia jadi produser dan arranger untuk musik saya. Sehingga saya bisa ikut mempopulerkan musik jazz di Malaysia," tutupnya antusias.(Gie/Mer)