Duka Mendalam Keluarga Korban Tewas Crane Jatuh di Mekah

Duka dan kaget dirasakan oleh keluarga Masnauli Sijuadil Hasibuan, salah seorang calon haji yang meninggal dunia terkena crane jatuh.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Sep 2015, 07:05 WIB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Padang Lawas - Duka dan kaget dirasakan oleh keluarga Masnauli Sijuadil Hasibuan, salah seorang calon haji yang meninggal dunia terkena crane yang roboh di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (13/9/2015), kabar meninggalnya Masnauli, calon haji asal Desa Sisoma Mondang, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, diketahui sekitar pukul 04.00 Sabtu 12 September 2015 dini hari dari sahabat korban yang 1 kloter dengan korban.

"Kami semua sedih mendengarnya. Kalau (informasi) dari Kementerian Agama belum, tapi kalau dari kawannya sudah," ucap salah seorang putri korban Nurhabibah Nasution.

Meski informasi meninggalnya sang ibu diketahui bukan melalui Kementerian Agama secara resmi, keluarga yang ditinggal berharap jenazah ibu mereka dimakamkan dengan baik.

Sementara itu, kedua orangtua Nuruddin Baassith Suji Yono, korban jatuhnya alat berat atau crane di Masjidil Haram tak henti-hentinya bersyukur karena mendapat kabar anaknya selamat meski menderita luka-luka.

Nuruddin yang berusia 34 tahun sehari-hari bekerja sebagai guru teknik informatika di SMA Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur. Nuruddin berangkat dengan kloter 21 Surabaya pada 30 Agustus 2015 lalu.

Melalui telepon, Nuruddin memberitahukan bahwa dirinya menderita luka di bagian kepala dan kaki saat kejadian jatuhnya crane. Namun dirinya sudah diperbolehkan kembali ke penginapan di Mekah untuk beristirahat sementara. (Vra/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya