Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 107 orang meninggal dunia dan 7 di antaranya adalah WNI akibat musibah jatuhnya crane di Masjidil haram, Arab Saudi. Crane terjatuh diyakini karena angin kencang dan cuaca ekstrim di Arab Saudi.
Masjdil Haram memang tengah diperluas untuk menampung jemaaah haji lebih banyak. Pemerintah melakukan perluasan area itu hingga mencapai 400.000 meter persegi atau sekitar 40 hektar sehingga memungkinkan untuk menampung sekitar 2,2 juta orang.
Advertisement
Pekerjaan perluasan Masjidil Haram ini telah berlangsung selama dua tahun. Crane yang terjatuh dan menewaskan 107 orang itu adalah crane yang sangat besar. Diyakini crane tersebut adalah crane buatan Leibherr, produsen permesinan dan alat berat berbasis di Swiss.
Dikutip dari beberapa sumber termasuk Wikipedia, Minggu (13/9/2015), disebutkan Liebherr terlibat dalam proyek perluasan Masjidil Haram yaitu menyediakan crane dan alat berat. Sementara yang mengoperasikan crane tersebut adalah grup Bin Laden, salah satu bisnis yang didirikan oleh ayah Osama bin Laden, Mohammed.
Dalam situs Liebherr sendiri disebutkan perusahaan tersebut juga pernah terlibat dalam pembangunan proyek kerai atau payung raksasa penutup sinar matahari di Grand Mosque, atau Masjidil Haram.
"Di Desember 2012, Liebherr menyepakati kontrak untuk mengkonstruksi kerai penutup matahari di Masjidil Haram dan menjadi salah satu proyek penting di Arab Saudi," tulis Liebherr dalam situs resminya.
Keluarga Bin Laden, yang mengoperasikan crane tersebut memang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Saudi, yang memiliki pengaruh cukup besar di Arab Saudi. Ada pun nilai proyek perluasan mesjid itu diperkirakan mencapai 14 miliar poundsterling, dan salah satu proyek prestisius yang dikerjakan grup Bin Ladin.
Proyek lainnya yang dikerjakan grup tersebut antara lain bangunan stasiun untuk rel kereta penghubung, dan gedung tertinggi di dunia yaitu Kingdom Tower yang dikerjakan di Jeddah.Dalam perluasan mesjid itu, Irfan Al-Alawi dari Islamic Heritage Research mengatakan Masjidil Haram saat ini dikeliling sekitar 15 crane besar untuk mengerjakan proyek tersebut.
Selain itu, BUMN Indonesia, PT Waskita Karya juga punya peran dalam proyek pengembangan Masjdil haram. Namun, phak Waskita mengatakan crane tersebut bukan miliknya, melainkan milik kontraktor utama, yakni Group Bin Laden, sementara Waskita hanya sub kontraktor. (Zul/Ndw)