Kabut Asap Belum Reda, 19 Penerbangan di Bandara Riau Dibatalkan

Para penumpang hanya bisa menunggu dan menumpuk di ruang tunggu.

oleh M Syukur diperbarui 13 Sep 2015, 19:27 WIB
Sepanjang hari ini, tidak ada penerbangan komersial yang mengoperasikan pesawat sebab jarak pandang di landasan pacu hanya 300 meter.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 19 penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau harus dibatalkan karena pekatnya kabut asap.

Manager Airport Duty SSK II Hasnan menyebutkan, di antara penerbangan yang dibatalkan, yakni maskapai Garuda, Lion Air, Sriwijaya, dan Fire Fly. "Pembatalan telah diberitahukan maskapai tersebut kepada otoritas bandara," kata Hasnan di Pekanbaru, Riau, Minggu (13/9/2015).

Menurut Hasnan, tak cuma hari ini, 4 maskapai yang melayani penerbangan domestik dan internasional itu juga meniadakan penerbangan pada Sabtu 12 September 2015.

Dia mengatakan, seharusnya ada 68 penerbangan di bandara tersebut hari ini. Namun karena jarak pandang yang tak menentu sejak pagi, belum ada aktivitas penerbangan.

"Jarak pandang di Bandara SSK II naik turun antara 300-500 meter. Menjelang pukul 10.00 WIB, jarak pandang sempat membaik sekitar 1.000 meter, namun memburuk lagi," terang Hasnan.

Menurut Hasnan, ada 2 maskapai yang menginformasikan akan melakukan pendaratan dengan jarak pandang 1.000 meter, yakni Air Asia dari Kuala Lumpur dan Citilink dari Batam.

Pantauan di bandara, penumpang terus berdatangan. Karena belum ada kepastian, mereka hanya bisa menunggu dan menumpuk di ruang tunggu penumpang.

Aktivitas Bandara SSK II Pekanbaru kerap mengalami gangguan penerbangan akibat kabut asap sejak 2 September 2015 lalu. Setiap harinya puluhan penerbangan mengalami gangguan, baik itu pembatalan maupun keterlambatan.

Salah satu maskapai nasional, Citilink terpaksa membatalkan seluruh jadwal penerbangan selama beberapa hari mengingat jarak pandang yang terus memburuk. Sementara sejumlah calon penumpang memilih melakukan refund dan beralih menggunakan jalur darat. (Ndy/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya