Muhammadiyah: Iduladha 23 September 2015, Beda dengan Pemerintah

Hal ini lantaran adanya perbedaan kriteria ketinggian hilal yang ditetapkan Muhammadiyah dengan pemerintah.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Sep 2015, 20:38 WIB
Jemaah melakukan salat Idul Adha.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Agama menyelenggarakan sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah 1436 Hijriyah. Dengan penentuan awal bulan ini, dipastikan dapat diketahui waktu jatuhnya perayaan Iduladha.

Ormas Muhammadiyah menyiratkan perayaan Iduladha tahun ini akan berbeda dengan tanggal yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini lantaran pihaknya telah menetapkan awal Zulhijah sejak sebulan lalu.

"Tentang awal bulan Zulhijah, Muhammadiyah sudah menetapkan dari sebulan lalu, bahwa jatuhnya besok hari (Senin 14 September 2015). Jadi Senin adalah awal bulan Zulhijah dan tanggal 23 September adalah Iduladha," ujar Wakil Sekretaris Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ma'rifat Iman di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, (13/9/2015).

"Yang sama itu (dengan pemerintah) Idulfitri, Insya Allah sampai 2025 akan sama. Tapi Iduladha ada beberapa hal yang beda. Bukan karena Muhammadiyah selalu beda dengan pemerintah," lanjut dia.

Menurut Iman, yang membedakan kriteria yang ditetapkan Muhammadiyah dan pemerintah berlandas ketinggian hilal.

"Muhammadiyah enggak perhatikan berapa derajat. Di mana (ada anggapan) yang penting udah di atas ufuk atau horison atau nol derajat lebih. Muhammadiyah itu landasannya hisab murni. Berapapun dia (bulan) atas ufuk, maka nanti malam setelah maghrib adalah satu Zulhijah," jelas Iman.

Dia menuturkan, meski berlandasan hisab murni, pihaknya mempunyai hitungan tersendiri. Hilal yang berada di atas 2 derajat, dipastikan akan sama perayaan Iduladha dengan pemerintah.

"Dari perhitungan yang beda nanti, kita ada hitung tanggalnya. Intinya yang jadi perbedaan ketinggian hilal di bawah 2 derajat. Kalau di atas 2 derajat insya Allah akan sama. Jadi kalau ada anggapan Muhammadiyah selalu berbeda, itu salah," jelas Iman.

Saat ditanya bagaimana ormas Muhammadiyah menyikapi jika hasilnya berbeda, Iman menegaskan hal itu tidak menjadi masalah.

"Alhamdullilah, ini enggak masalah. Muhammadiyah yang penting mengimbau saja soal internal warga kita," pungkas Iman.

Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat hari raya Iduladha 1436 Hijriah jatuh pada 23 September 2015. Sekretaris Umum (Sekum) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menerangkan penetapan itu didasarkan pada penghitungan hisab hakiki wujudul hilal.

Kemungkinan, Mu'ti menambahkan, Arab Saudi dan mayoritas organisasi Islam lainnya juga akan merayakan Iduladha pada 23 September 2015.

Pemerintah Iduladha Kamis

Pemerintah melalui Kementerian Agama memastikan 1 Zulhijah 1436 Hijriyah jatuh pada Selasa 15 September 2015. Hal ini sekaligus menegaskan perayaan Iduladha jatuh pada Kamis 24 September 2015.

Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Machasin, hal ini setelah mendengarkan rukyat dalam rapat isbat hari ini.

"Kita telah mendengarkan rukyat dari seluruh Indonesia. Tidak ada yang bisa melihat hilal. Aceh pun melaporkan tidak melihat juga. Tahun ini dipastikan tanggal 1 Zulhijah hari Selasa. Artinya Iduladha jatuh tanggal 24 September, yaitu hari Kamis," ujar Machasin di kantornya, Jakarta, Minggu (13/9/2015).

Menurut dia, bagi yang meyakini bahwa 1 Zulhijjah jatuh pada Senin (14/9/2015) yang artinya Iduladha dilaksanakan pada 23 September, pemerintah memberikan kebebasan.

"Bagi yang meyakini 1 Zulhijah jatuhnya besok, kita memberikan kebebasan. Jangan sampai ada paksaan dan tidak perlu dibesar-besarkan," tegas Machasin. (Ali/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya