Liputan6.com, Surabaya - Semangat Sanusi bin H Muhammad Tahir, kakek berusia 108 tahun yang akan menunaikan ibadah haji menggelora. Pejuang veteran ini berangkat ke Tanah Suci bersama cucunya, Zahruddin (48), yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 57 embarkasi Surabaya, Jawa Timur.
Walaupun kakek buyut asal Desa Patas, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng Bali ini hanya bisa duduk di kursi roda atau berjalan dengan cara dibopong, dia masih bisa berbicara dengan jelas, ingatannya masih kuat menceritakan kisah heroik saat berperang.
"Saya pernah menembak mati gubernur Kompeni Belanda yang ada di Bali, dan Alhamdulilah saya juga menerima pengakuan langsung dari pemerintah, hingga terbit SK veterannya itu," tutur Sanusi saat berada di Asrama Haji, Sukolilo Surabaya, Senin (14/9/2015).
Pria kelahiran 1907 ini, kondisi pendengarannya masih bisa berfungsi walaupun agak terganggu. Dia mengaku berencana berangkat pada 2014, namun sebulan menjelang keberangkatan, sakit dan harus dirawat di rumah sakit selama 1 pekan.
"Saat itu ada Kanwil Kemenag Bali yang sempat menengok saya. Dan akhirnya keberangkatan saya ditunda setahun kemudian," imbuh Sanusi.
Sanusi juga memberikan sedikit nasihat supaya bisa memiliki tubuh yang sehat dan kuat sepertinya. "Resepnya hanya, banyak-banyak minum air putih dari sumbernya yang masih murni," pungkas Sanusi.
Sanusi bin H Muhammad Tahir sampai saat ini masih menerima uang pensiun sebagai veteran. Dia sudah berjuang melawan Jepang, dan Belanda di Bali. Dalam Babad Bali, Sanusi tertulis sebagai pejuang yang menembak mati gubernur Kompeni Belanda. (Mvi/Mut)
Advertisement