Liputan6.com, Jakarta - Piala Presiden 2015 sudah melahirkan delapan klub terkuat yang lolos ke babak perempat final. Namun ternyata tidak semua tim-tim yang lolos itu sukses mengamankan 'keperawanan' gawangnya.
Dari delapan klub yang lolos ke perempat final, tercatat hanya dua klub yang gawangnya masih 'perawan' atau tidak kebobolan, yakni Persib Bandung dan PSM Makassar.
Advertisement
Kokohnya lini pertahanan dan keberadaan kiper tangguh membuat gawang kedua klub itu tidak pernah dibobol lawan-lawannya selama di fase grup. Persib sukses lolos ke babak delapan besar dengan status sebagai juara grup A. Dari tiga laga yang dilakoni, tim Maung Bandung sukses menyapu bersih semua laga dengan kemenangan.
Pada laga pembuka, Persib sukses menggulung Persiba Balikpapan 4-0. Laga berikutnya Persib mengalahkan Persebaya United 2-0, kemudian pada laga penutup skuat asuhan Djadjang Nurdjaman itu berhasil menaklukan Martapura FC 4-0.
Dari tiga laga itu, penjaga gawang utama, I Made Wirawan tampil di dua laga. Namun saat menghadapi Martapura Persib memasang penjaga gawang muda, Muhammad Natshir, tapi tetap gawang Persib tidak bobol.
I Made Wirawan adalah penjaga gawang senior yang memperkuat tim nasional Indonesia. Pria berusia 33 tahun itu sudah bergabung dengan Persib sejak 2012.
Sebelumnya, pria kelahiran Pulau Dewata itu bermain untuk Persiba Balikpapan. Performa apiknya bersama Persiba membuatnya masuk dalam daftar skuat tim nasional pada 2010, namun baru menjalani debutnya pada 7 Oktober 2011 saat Indonesia menghadapi Arab Saudi.
I Made sendiri merupakan aktor utama kemenangan Persib Bandung di ajang Indonesia Super League 2014. Persib memastikan diri menyabet gelar ISL 2014 setelah I Made mementahkan eksekusi Nelson Alom pada drama adu penalti. Skor 5-3 untuk keunggulan Persib di akhir laga.
PSM Makassar
Tim lainnya yang berhasil menjaga 'keperawanan' gawangnya adalah PSM Makassar. Dari tiga laga di fase grup D, PSM tidak kebobolan sekalipun.
Pada laga pembuka PSM sukses menghajar Gresik United 3-0. Di laga kedua, tim Juku Eja berhasil menang 2-0 kontra Persipasi Bandung Raya. Pada laga penutup, skuat asuhan Assegaf Razak, hanya bermain imbang 0-0 kontra Pusamania Borneo FC.
Namun perlu diketahui dari tiga laga tersebut ada satu nama yang kerap menjaga gawang PSM. Penjaga gawang berusia 22 tahun, Dimas Galih Pratama, berhasil menjawab kepercayaan dengan tampil tidak kebobolan di tiga laga itu. Dimas baru bergabung dengan PSM Makassar pada Januari 2015 ini. Meski masih tergolong muda, ia ternyata mampu menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang PSM.
Saat PSM masih ditukangi Alfred Riedl, Dimas belum mendapat kontrak jangka panjang. Pasalnya saat itu masih ada nama penjaga gawang senior, Markus Haris Maulana atau Markus Horisson.
Namun sejak kedatangan Assegaf Razak, penjaga gawang jebolan SAD 2008 itu kerap menjadi yang utama. Bahkan ia mampu mengalahkan dua kiper yang lebih senior, David Ariyanto dan Syaiful.(Ton/Ian)
Baca Juga:
Polling: Siapa Pelatih Liga Inggris yang Bakal Dipecat Pertama?
Advertisement