Liputan6.com, Jakarta Sariawan dan penyakit mulut lainnya memang tidak mengenakan. Sariawan di ujung bibir bikin kita susah makan. Penyakit lain seperti gigi berlubang pun menyulitkan kita mengunyah makanan.
Supaya terhindar dari dua kondisi tidak mengenakan ini, kita bisa memilih gunakan cairan yang mengandung polikresulin untuk menyembuhkan sariawan dan menggunakan obat kumur agar kuman-kuman di mulut mati sehingga gigi jadi tak berlubang serta senantiasa sehat.
Advertisement
Namun ternyata dua cara ini justru tak direkomendasikan untuk dilakukan. Berikut penjelasan dokter gigi spesialis penyakit mulut Difa Oral Health Center Widya Apsari kepada Health Liputan6.com ditulis Senin (14/9/2015)
Obat kumur penyembuh sariawan
1. Obat kumur penyembuh sariawan
Obat kumur yang mengandung polikresulin dipercaya oleh kebanyakan orang dapat menyembuhkan sariawan. "Cairan itu kerjanya menyempitkan pembuluh darah. Tapi bukan di mulut melainkan di anus," kata Widya.
Referensi jurnal kesehatan pun belum pernah mempublikasikan manfaat polikresulin di mulut. Sehingga kebanyakan dokter gigi tidak menyarankan para pasien menggunakan obat kumur tersebut.
"Kulit di anus kan keras. Kalau ditetesin cairan itu di kutil yang ada di anus, jaringannya terbuka dan pembuluh darah menyempit sehingga kutil mudah copot. Di situlah proses penyembuhan terjadi," kata Widya.
Karena kulit di mulut tipis, ketika kita menetesin cairan itu akan terasa perih. Pembuluh darah disempitin yang membuat bibir berwarna putih.
"Sistem kerja cairan itu di mulut adalah pembuluh darah disempitin, bagian atas mati, sakit hilang karena kulitnya mati. Dia membunuh secara paksa. Padahal untuk sembuh membutuhkan darah yang banyak biar sembuh secara alami," kata Widya menambahkan.
Advertisement
Obat kumur
2. Obat kumur
Kebanyakan obat kumur mengandung alkohol. Mau cuma buat kumur-kumur saja lalu dibuang membuat mulut jadi kering. Sebagai dokter gigi, Widya pun tak menyarankan pasiennya menggunakan obat kumur.
"Pernah ketemu pasien yang pakai obat kumur yang mengandung alkohol cukup tinggi terus-menerus setiap hari. Dan kemungkinan juga kondisi fisik lagi tidak bagus, mulutnya jadi jamuran," kata Widya.
Widya melanjutkan, penggunaan obat kumur antiseptik jangka panjang mematikan flora normal di dalam mulut. Seharusnya yang dibunuh adalah jamur.
"Semua orang ada jamur di dalam mulut tapi pertumbuhannya stabil di dalam mulut dan tidak bikin penyakit. Begitu memakai obat kumur antiseptik jangka panjang, flora normalnya kalah, patogen naik, mulut jadi jamuran. Kalau enggak butuh-butuh banget, tidak dianjurin digunakan dalam waktu lama," kata Widya.