Liputan6.com, Sentul - Selain menggeber keluarga Panamera, Macan dan 911 pada sesi handling, Liputan6.com juga ditantang menguji kelincahan dan sistem pengereman mobil Porsche. Sesi yang dilalui ini adalah slalom dan braking.
Sesi slalom menggunakan Porsche Boxster GTS, sementara braking mengandalkan Porsche 911 Turbo S.
Advertisement
Kami mendapat giliran pertama untuk mencoba sesi braking ditemani oleh instruktur kebangsaan Spanyol, Axel. Pertama, dirinya mempraktekan terlebih dahulu cara melakukan pengereman hingga menghindari penghalang berupa cone.
"Di sini banyak pengguna Porsche tetapi jarang bisa merasakan sensasi seperti ini," buka Axel.
Sesaat kemudian ia mengaktifkan mode Sport dan memindahkan tuas transmisi dari posisi P (parking) ke D (Drive). Lalu secara spontan dirinya menginjak pedal gas sampai mentok. Mobil sport Jerman itupun meluncur.
Dari garis start hingga titik pengereman yang jaraknya sekira 50 meter kecepatan yang mampu diraih Porsche 911 Turbo S nyaris menyentuh angka 100 km/jam. Sesampainya di titik pengereman dirinya mencoba untuk menghindar deretan cone dan berbelok ke kiri.
"Saat sampai pada titik pengereman, tekan penuh pedal rem dan hindari cone. Tekan terus hingga mobil berhenti. Rasakan betapa mudahnya mengendalikan mobil ini," kata pria yang kini menetap di Amerika Serikat itu.
Hal itu Liputan6.com rasakan saat berada di balik kemudi. Meski berjalan cepat, dan langsung ngerem mendadak, mobil tetap mudah dikendalikan. Namun perlu sedikit penyesuaian karena posisi setir mobil ini berada di kiri.
Adrenalin terpacu saat mencoba mode Sport Plus. "Tekan pedal rem, lalu injak pedal gas sampai mesin meraung lalu lepas pedal remnya," pinta Axel.
Seketika kami seperti dijambak ke belakang. Mobil berlari lebih cepat dibanding mode Sport. Meski begitu mobil sport dengan tenaga mencapai 560 Tk ini tetap mudah dikendalikan. Sungguh impresif.
Porsche 911 Turbo S memiliki resep tersendiri agar tetap mudah dikendalikan. Salah satu resepnya adalah sistem suspensi yang mumpuni ditambah fitur Porsche Active Suspension Management (PASM) dan Porsche Dynamic Chasiss Control (PDCC).
Setelah puas belajar ngerem tiba saatnya merasakan kelincahan Porsche Boxter GTS. Pada sesi ini peserta ditemani pembalap nasional Jimmy Lukita.
Rintangan pada sesi ini kami diminta untuk berkelak-kelok menghindari deratan cone lalu putar balik tanpa menyenggol cone tersebut. Untuk melakukan slalom nyatanya tidak mudah karena tenaga yang dikeluarkan Boxster GTS cukup besar.
Sedikit saja menekan pedal gas, tenaga yang didistribusikan mesin berkekuatan 330 Tk tersebut langsung menghentak. Alhasil dibutuhkan kejelian untuk memainkan pedal gas agar mobil tidak bergerak liar.
Bicara handling, mobil ini memiliki kemampuan mumpuni saat berjalan zig-zag. Rangka dan sistem suspensi bekerja dengan sangat baik ditambah bantuan fitur Porsche Active Suspension Management (PASM).
(ian/sts)