Liputan6.com, Jakarta - Polisi melepas seorang kuli bangunan berinisial NH yang sebelumnya diamankan di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, terkait kasus pembunuhan pengusaha Nelson Marbun (65).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menerangkan, awalnya NH diduga terlibat pembunuhan sadis itu lantaran kesaksian seorang asisten rumah tangga Nelson. Namun seiring pemeriksaan, tak ada bukti yang memberatkan NH.
Advertisement
"Di belakang rumah korban memang ada rumah yang sedang direnovasi. Kami hanya mengamankan NH untuk mengumpulkan keterangan, karena menurut asisten rumah tangga, wajah pelaku mirip NH. Kami menindak seseorang berdasarkan barang bukti, tapi tak ada bukti yang menjurus bahwa dia pelakunya. Maka kami lepaskan," terang Iqbal kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Iqbal juga mengatakan, sudah 13 saksi yang diperiksa aparat kepolisian untuk mengumpulkan petunjuk hingga hari ini. Namun ia enggan mempublikasikan identitas dan hubungan saksi dengan korban karena pertimbangan kelancaran penyelidikan.
"Saksi sudah diperiksa, 2 diantaranya saksi mata asisten rumah tangga korban. Tapi 11 saksi lainnya tidak bisa diungkap, maaf ya. Kita percayakan bahwa anggota akan bekerja keras mengungkap kasus ini," ujar Iqbal.
Polisi hingga kini masih memburu tersangka yang menerobos rumah pengusaha Nelson Marbun dan menghabisi nyawanya serta melukai istri Nelson, Riris Boro Pasaribu (63).
Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Slamet mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan motif penyerangan pelaku. Namun dugaan awal, pelaku hendak merampok rumah megah itu.
"Motif pencurian dengan kekerasan itu masih dugaan awal. Tapi kami terus mendalami motif sebenarnya," ujar Slamet.
Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Widodo sebelumnya menyatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tak satu pun barang berharga milik Nelson yang hilang. Hal ini menimbulkan dugaan motif penyerangan terhadap Nelson bermotif dendam.
"Tidak ada barang hilang. 365 (Pasal Pencurian dan Kekerasan) baru dugaan sementara. Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan menunggu saksi kunci istri korban pulih kondisinya," terang Widodo.
Sebuah rumah mewah di kompleks perumahan Taman Meruya Blok A 11 RT 09 RW 04, Meruya, Kembangan, Jakarta Barat disatroni orang tidak dikenal. Sang tamu tak diundang itu membabi buta membacok penghuninya, yakni pasangan suami istri Nelson Marbun dan Riris Boro Pasaribu.
Aksi ini terjadi pada Sabtu 12 September sekitar pukul 02.00 WIB. Marbun ditemukan tewas saat polisi menyambangi rumahnya.
Polis menyatakan dugaan sementara telah terjadi perampokan disertai kekerasan. Kasus ini terus diusut dengan memeriksa para saksi. Di antaranya Nurhamah (18) dan Yusniati (19).
Keduanya bekerja sebagai asisten rumah tangga di kediaman Nelson. (Ali/Sun)